Saudi dan UEA Paksa Yaman Normalisasi dengan Israel
Presiden Dewan Transisi Selatan yang didukung oleh Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, Idrus Al-Zabidi menuai kontroversial dengan pernyataannya baru-baru ini tentang normalisasi dengan Israel.
Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Dewan Transisi Selatan yang didukung oleh Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, Idrus Al-Zabidi menuai kontroversial dengan pernyataannya baru-baru ini tentang normalisasi dengan Israel.
Yaman bereaksi keras menolak pernyataan Al-Zabidi (yang setia dengan UEA dan KSA) dan menganggapnya sebagai sudut pandang pribadi dan dikte eksternal. Pernyataan itu juga tidak mengekspresikan bangsa Yaman yang mendukung perjuangan dan hak-hak rakyat Palestina.
BACA JUGA:
- Biden Tolak Cabut Sanksi Iran, Ini Tanggapan Keras Khamenei
- Surati PBB, Iran: Provokasi Israel akan Ditanggapi dengan Keras
Para pengamat menyakini bahwa pernyataan presiden transisi (dukungan UEA dan Arab Saudi) dikte eksternal yang datang setelah ia menandatangani Perjanjian Riyadh. Presiden Dewan Transisi Selatan, Idrus Al-Zabidi memposisikan dirinya sebagai presiden mahkota di selatan, meskipun ada banyak partai yang menolak mandatnya.

Tentara Yaman
Ini menunjukkan bahwa pernyataan itu tidak dalam visi selatan. Sebaliknya, itu adalah perintah dan keputusan dari luar Yaman untuk membuat kegaduhan politik, kebingungan, dan ketidakstabilan keamanan negara.
Sebelumnya, Presiden Dewan Transisi Selatan Idrus Al-Zabidi selama kunjungannya ke Rusia, mengatakan bahwa Dewan Transisi Selatan bermaksud melakukan normalisasi penuh dengan Israel.
Al-Zabidi juga mengatakan bahwa Dewan Transisi Selatan siap membuka kedutaan besar Israel di ibukota Aden. (ARN)
Sumber: Sputnik Arabic