Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Duta Besar Iran dalam suratnya kepada Sekretaris Jenderal dan Presiden Dewan Keamanan PBB, memperingatkan akan memberi tanggapan keras terhadap setiap ancaman Israel.
Majid Takht Ravanchi sebagaimana dikutip Press TV pada Minggu (07/02) membuat pernyataan itu dalam surat yang menanggapi pernyataan provokatif para pejabat Israel baru baru ini.
BACA JUGA:
- Iran Ingatkan DK PBB Tentang “Eskalasi Berbahaya” Amerika di Kawasan
- Mimpi Buruk AS! Embargo PBB Dicabut, Iran Bebas Impor Senjata
“Baru-baru ini, rezim Israel tidak hanya mengintensifkan pernyataan provokatif dan bermusuhannya terhadap Republik Islam Iran, tetapi juga secara aktif berencana untuk melakukan ancaman permusuhannya terhadap Iran”, kata utusan Iran itu dalam suratnya.

Majid Takht Ravanchi
Ia merujuk pada klaim “palsu” pejabat tinggi militer Israel di 26 Januari tentang program nuklir damai Iran sebagai contoh kasus terbaru dari ancaman anti-Iran rezim tersebut, dan berkata, “Selain rencana mereka saat ini melawan Iran, pasukan militer Israel juga sedang mempersiapkan rencana operasional untuk mengembangkannya tahun depan, dimana rencana seperti itu sudah dirundingkan.”
Ia menggambarkan ancaman tersebut sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap Pasal 2 Piagam PBB”, dan menekankan bahwa masyarakat internasional harus memberikan tanggapan yang tepat mengingat “catatan gelap rezim dalam menyerang negara-negara kawasan”.
BACA JUGA:
- Abbas: Tidak Ada Perdamaian di Timur Tengah Tanpa Pengusiran Israel
- Parlemen Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
Takht Ravanchi memperingatkan tentang setiap petualangan militer Israel melawan Iran, menambahkan, “Kami berhak atas pertahanan kami, dan akan memberikan tanggapan yang tegas untuk setiap ancaman atau tindakan yang salah oleh rezim Israel.”
“Sangat jelas bahwa rezim Israel harus memikul tanggung jawab penuh atas tindakannya yang tidak terkendali dan tidak benar,” katanya memperingatkan, menyerukan Dewan Keamanan untuk menghadapi kebijakan destabilisasi dan bermusuhan Israel.
Pada akhir Januari, Kepala Staf Angkatan Darat Israel Letnan Jenderal Aviv Kochavi memperingatkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden agar tidak bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Iran 2015, menambahkan bahwa ia telah memerintahkan pasukannya untuk meningkatkan persiapan untuk kemungkinan tindakan ofensif terhadap Iran.
Menanggapi pernyataannya, pejabat militer Iran membalas dengan mengatakan rezim pendudukan hanya akan mempercepat pemusnahannya jika mereka sampai membuat langkah sekecil apapun. (ARN)
