Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Senjata teknologi tinggi telah digunakan untuk membunuh ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeg yang dibawa ke Iran oleh Mossad (CIA versi Tel Aviv) The Jewish Chronicle (TJC) melaporkan pada hari Rabu, mengutip sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya.
Surat kabar TJC yang dikuitp oleh Sputnik menegaskan bahwa “serangan itu dilakukan oleh Mossad, dinas intelijen Israel yang paling ditakuti.”
Manurut TJC lebih dari 20 mata-mata Israel dan Iran menyelundupkan senjata dengan berat total satu ton, dengan potongan kecil yang didekontruksi. Operasi pembunuhan membutuhkan 8 bulan dengan “pengintaian detail” terhadap sasaran oleh petugas intelijen.
Baca:
- Houthi ke Maskapai Penerbangan Dunia: Hindari Bandara Saudi
- 4 Drone Yaman Bombardir Bandara Internasional Abha Saudi
“Tim menjalankan rencana operasi menit demi menit dengan sangat rinci. Selama 8 bulan, mereka bernafas dengan pria itu, bangun-tidur bersamanya, dan berpergian bersamanya. Mereka pasti mencium aftershavenya setiap pagi, jika ia menggunakan aftershave,” ujar seorang sumber yang tidak disebutkan namanya dalam artikel TJC.
Sebelumnya pada hari Selasa, Manteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi mengatakan bahwa seorang anggota Angkatan Bersenjata Iran terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Fakhrizadeh dibunuh pada 27 November 2020. Mobil yang ditumpanginya mendapat brondongan senjata kaliber yang dikendalikan dari jarak jauh. Iran telah berulang kali menyebut Mossad sebagai dalang pembunuhan tersebut.
Menurut Kementerian Pertahanan Iran, Fakhrizadeh memimpin organisasi inovasi dan penelitian Pertahanan Iran. Ilmuwan itu dianggap sebagai “bapak nuklir” dan tokoh kunci dalam studi nuklir Iran. (ARN)
