Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa pasukan tentara dan pejuang sekutu dari Komite Populer telah menargetkan Bandara Internasional Abha Arab Saudi dalam serangan pesawat tak berawak, menjadikannya serangan ketiga hanya dalam waktu kurang dari satu minggu.
Brigadir Jenderal Yahya Saree menulis dalam tweet hari Sabtu bahwa serangan pembalasan terhadap perang dan pengepungan yang terus dilangsungkan Riyadh atas Yaman itu dilakukan oleh unit UAV Angkatan Darat pada Sabtu sore (13/02).
BACA JUGA:
- Pasukan Yaman Kembali Bombardir Bandara King Khalid dan Abha di Arab Saudi
- Jubir Militer: Yaman Serang Hanggar Jet Tempur di Bandara Abha
“Pada hari Sabtu sore, sebagai pembalasan atas serangan agresi, eskalasi militer mereka, dan pengepungan yang terus berlangsung terhadap rakyat Yaman kami, Angkatan Udara melakukan serangan terhadap sasaran penting di Bandara Internasional Abha. Serangan itu mengenai sasarannya dengan akurasi tinggi,” ujarnya dalam postingan twitter.

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Saree berbicara pada konferensi pers di ibu kota Yaman, Sana’a pada 31 Desember 2018
On Saturday- afternoon, in retaliation to the aggression raids, its military escalation and its ongoing siege on our Yemeni people, the Air Force carried out an attack on an important target at Abha International Airport . The attack hit its target with high accuracy.
— Yahya Sare'e (@Yahya_Saree) February 13, 2021
Ia menambahkan bahwa drone “Samad 3” digunakan dalam operasi tersebut.
BACA JUGA:
- 4 Drone Yaman Bombardir Bandara Internasional Abha Saudi
- Selang Beberapa Jam, Drone Yaman Kembali Hajar Bandara Internasional Saudi di Abha
Arab Saudi dan sekutunya melancarkan perang dan pengepungan yang berkepanjangan terhadap Yaman pada Maret 2015, berharap untuk menempatkan kembali mantan presiden Yaman yang merupakan sekutu dekat Riyadh, Abd Rabbuh Mansur Hadi dan menghancurkan gerakan Ansarullah dalam beberapa minggu.
Perang sudah hamper mendekati tahun keenam, sementara Arab Saudi gagal mencapai bahkan salah satu tujuannya, dan sebaliknya, mengubah Yaman menjadi negara dengan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan ratusan ribu warganya tewas serta banyak lainnya menghadapi kelaparan. (ARN)
Sumber: Press TV
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
