Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Putaran baru konfrontasi militer meletus antara Arab Saudi dan Yaman dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah Sana’a, yang dijalankan oleh gerakan Ansarullah, mengatakan pembentukan perdamaian di Yaman bergantung pada penghentian perang oleh Saudi dan pencabutan pengepungan.
“Kami telah berulang kali menekankan bahwa operasi militer kami murni defensif dan akan berlanjut sampai penyerang menghentikan agresinya dan pengepungan dicabut,” kata Mohammed Abdul-Salam, juru bicara gerakan itu.
BACA JUGA:
- 3 Kali Seminggu, Drone Yaman Bombardir Bandara Abha Saudi
- Houthi ke Biden: Perdamaian Akan Tercipta Jika Saudi Hentikan Agresi
Ia membuat pernyataan tersebut melalui Twitter pada hari Sabtu (13/02), satu jam setelah Saree melaporkan serangan drone di Bandara Internasional Abha.
On Saturday- afternoon, in retaliation to the aggression raids, its military escalation and its ongoing siege on our Yemeni people, the Air Force carried out an attack on an important target at Abha International Airport . The attack hit its target with high accuracy.
— Yahya Sare'e (@Yahya_Saree) February 13, 2021
Abdul Salam mengatakan bahwa tanpa langkah praktis di lapangan untuk mencapai perdamaian, pernyataan apapun tidak ada artinya.
#Yemeni forces strike King Khalid airbase in #Saudi Arabia From South Front 13 February 2021. pic.twitter.com/spUFj7g4Sp
— tim anderson (@timand2037) February 13, 2021
“Jadi hentikan agresi dan blokade atas rakyat kami, dan perdamaian akan tercapai untuk semua,” tambahnya.
Pernyataan itu disampaikan sehari setelah AS mengumumkan akan menghapus gerakan Ansarullah sebagai organisasi teroris pada 16 Februari, kurang dari sebulan setelah mantan presiden AS memasukkan gerakan itu ke daftar hitam meskipun ditentang oleh seluruh dunia.
BACA JUGA:
- AS Hapus Houthi dari Daftar Teroris per-16 Februari
- Houthi ke Maskapai Penerbangan Dunia: Hindari Bandara Saudi
“Keputusan ini merupakan pengakuan atas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Yaman,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pernyataannya di hari Jumat.
Namun, Blinken menambahkan Amerika Serikat akan “memantau secara dekat” aktivitas gerakan Ansharullah dan para pemimpinnya. (ARN)
Sumber: Press TV
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
