Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Ribuan pasukan Garda Nasional AS akan tetap berada di Washington, DC, pada awal Maret di tengah kekhawatiran terhadap para pengikut teori konspirasi sayap kanan QAnon yang beberapa di antaranya masih berharap mantan presiden AS Donald Trump akan kembali menjabat pada 4 Maret.
Ketua Komite Angkatan Bersenjata Dewan Perwakilan Rakyat AS, Adam Smith, dalam sidang Hari Rabu mengatakan bahwa beberapa dari orang-orang yang mengetahui bahwa 75 tahun lalu presiden dilantik pada 4 Maret, mungkin akan berkumpul lagi dan menyerbu Capitol pada tanggal itu nanti, dimana menurutnya rencana kesana sudah beredar secara online.
BACA JUGA:
- Pejabat Tinggi Capitol Keluarkan Permintaan Maaf
- Erdogan: Kerusuhan di Capitol Hill Aib Bagi Demokrasi
Smith sebagaimana laporan Tasnim pada Kamis (18/02) menambahkan bahwa tidak pasti akan ada kerusuhan spesifik pada 4 Maret tetapi ada kekhawatiran seputar tanggal tersebut.
“Hal-hal seperti itu selalu beredar. Apakah itu berarti itu akan terjadi? Mungkin tidak, tetapi jika Anda ingin membantu, beri tahu mereka untuk tidak melakukannya. Beri tahu mereka bahwa pemilihan sudah berakhir. Joe Biden menang, ”kata Smith. “Itu adalah pemilihan yang bebas dan adil, dan mari kita mulai bekerja. Itu juga akan membantu mengurangi, yah, saya tidak tahu, ketakutan atau paranoia yang orang-orang rasakan…”
Asisten Menteri Pertahanan untuk Pertahanan Dalam Negeri dan Keamanan Global, Robert Salesses, mengatakan pada hari Rabu bahwa Kepolisian Capitol meminta 4.900 tentara hingga 12 Maret, dimana jumah itu bekerja dalam misi yang berbeda-beda. (ARN)
