Tuding Makam Gus Dur Dibiayai Negara, Rachland Nashidik Banjir Kecaman
Bahkan DPP Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur/BGD) mendesak politisi Demokrat Rachland Nashidik meminta maaf dan mencabut pernyataannya terkait makam Gus Dur yang dituding dibiayai oleh negara.
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Politukus dari Kader Partai Demokrat, Rachland Nashidik cuitan dalam akun Twitternya dianggap telah menyakiti warga NU dengan menyebut pembangunan makam Gus Dur dibiayai oleh negara?. Ia juga dianggap kurang ajar dengan membandingkan makam Gus Dur dengan museum SBY.
Cuitan Rachland Nashidik membuat warganet dan warga NU marah, salah satu pegiat medsos Yusuf Muhammad mengatakan di akun Twitternya “Samakan museum SBY dg makam Gus Dur itu absurd. Asal tahu aja, Makam Gusdur setiap bln rata2 dpt 100-250jt dana infaq dr peziarah. Dana tsb dikelola Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng utk kegiatan sosial. Utk anak2 yatim, masyarakat miskin, penerima beasiswa, kesehatan, TPQ dll”.
Samakan museum SBY dg makam Gusdur itu absurd.
Asal tahu aja, Makam Gusdur setiap bln rata2 dpt 100-250jt dana infaq dr peziarah. Dana tsb dikelola Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng utk kegiatan sosial. Utk anak2 yatim, masyarakat miskin, penerima beasiswa, kesehatan, TPQ dll. pic.twitter.com/JqP9OXaW2l
— Dumdum (@yusuf_dumdum) February 19, 2021
Bahkan DPP Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur/BGD) mendesak politisi Demokrat Rachland Nashidik meminta maaf dan mencabut pernyataannya terkait makam Gus Dur yang dituding dibiayai oleh negara.
BACA JUGA:
- 1 KKB Tewas dalam Baku Tembak dengan Aparat
- Diskon PPnBM Kendaraan, Buruh: Sungguh Ini Cegah PHK Massal
Pertama, bukan museum keluarga. Kedua, inisiatif pendanaan datang dari Pemprov — itu juga cuma sebagian. Terbesar berasal dari sumbangan dan partisipasi warga. Ketiga, sebagai pembanding, Anda tahu makam Presiden Gus Dur dibangun negara? https://t.co/5O7P5zLbDg
— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) February 17, 2021
Hal itu, kata Priyo Sambadha, sangat tidak benar, dan bahkan tendensius, mengada-ada dan membuat para santri Gus Dur merasa dilecehkan.
“Hal ini menjadi alasan/mengaitkan dan atau pembanding atas polemik pembangunan museum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan yang dibiayai oleh uang APBD dlm hal ini Pemprof. Jawa Timur sebesar RP. 9 Milyar,” kata Priyo Sambadha melalui Twitter, Jumat (19/2).
Makam #GusDur dibiayai sepenuhnya oleh keluarga inti.
Pemda hanya membangun infrastruktur pelebaran jalan, parkir bus dll demi kelancaran lalin krn ribuan peziarah setiap hari.
Makam GusDur jg punya andil besar dlm peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.https://t.co/JyUf6FOLg2— Priyo Sambadha 🇮🇩 (@PSambadha) February 19, 2021
Priyo menegaskan, bahwa makam almarhum Presiden RI ke-4 itu dibangun dengan menggunakan biaya dari keluarga sendiri.
Maka berdasar hal tersebut, atas nama keluarga dan kader Gus Dur, Priyo Sambadha mendesak dengan tegas agar saudara Rachland Nashidik menyampaikan permohonan maaf, sebelum dibawa ke jalur hukum.
BACA JUGA:
Berikut surat terbuka/somasi kader Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid) seluruh Indonesia kepada saudara Rachland Nashidik sebagai kader Partai Demokrat:
1. Bahwa dari pemberitaan/cuitan saudara dalam media sosial twitter ttgl 17 Feb 2021 dan media online yang menyatakan makam Gus Dur dibiayai dari anggaran negara. Yang mana hal ini menjadi alasan/mengaitkan dan atau pembanding atas polemik pembangunan Museum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan yang dibiayai oleh uang APBD dalam hal ini Pemprov. Jawa Timur sebesar Rp9 miliar.
2. Bahwa apa yang saudara katakan adalah sangat tidak benar/tendensius dan mengada-ada dan membuat para santri Gus Dur merasa terlecehkan, karena makam Gus Dur sepenuhnya dibiayai oleh keluarga sendiri.
3. Bahwa negara mengeluarkan biaya adalah untuk pembangunan infrastruktur jalan demi untuk kelancaran lalu lintas karena ribuan peziarah hadir setiap hari sepanjang tahun dan museum Islam Nusantara. Jadi negara sama sekali tidak membiayai makam Gus Dur.
“Jadi, berdasarkan hal-hal tersebut di atas BGD mendesak dengan tegas agar saudara mencabut pernyataannya dan menyampaikan permohonan maaf, sebelum BGD melakukan langkah-langkah hukum,” pungkasnya. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS