Irak, ARRAHMAHNEWS.COM – Tiga roket ditembakkan ke Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad pada hari Senin (22/02) tanpa menimbulkan korban. Pejabat keamanan mengatakan roket jatuh di dekat Kedutaan Besar AS.
Dua pejabat keamanan Irak yang tidak disebutkan namanya mengatakan satu roket jatuh di dalam perimeter kompleks Kedutaan Besar AS yang luas dan lainnya jatuh di lingkungan perumahan Harthiya, di luar Zona Hijau.
BACA JUGA:
- Kurang dari Seminggu, Pangkalan AS di Irak Kembali Diserang Roket
- Serangan Roket di Erbil, Seorang Kontraktor Tewas dan Satu Tentara AS terluka
“Roket diluncurkan dari daerah Salam di Baghdad,” kata pernyataan dari militer yang dikutip AP.
Dikatakan tidak ada korban dan penyelidikan sedang berlangsung. Ada kerusakan properti ringan, termasuk kendaraan rusak. Zona Hijau menampung kedutaan asing dan merupakan pusat pemerintahan Irak.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ketiga yang menargetkan kehadiran Amerika di Irak dalam seminggu terakhir ini.
Sebelumnya seorang kontraktor koalisi pimpinan AS tewas dan warga sipil lainnya terluka dalam serangan roket di luar bandara internasional Irbil Selasa lalu. Sebuah kelompok yang menyebut dirinya Brigade Penjaga Darah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
BACA JUGA:
- Reaksi Menlu AS atas Serangan Roket ke Erbil, Irak Utara
- Serangan Roket Kedubes AS Operasi Bendera Palsu Washington
Pada hari Sabtu, roket melukai personel yang bekerja untuk perusahaan pertahanan AS di pangkalan udara Balad di provinsi Salahaddin.
Sentimen anti-AS meningkat tinggi di Irak sejak pembunuhan komandan anti-teror Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, dan rekan Iraknya Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala Unit Mobilisasi Populer, bersama dengan rekan-rekan mereka dalam pembunuhan melalui serangan drone AS yang diperintahkan oleh mantan presiden AS Donald Trump di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari tahun lalu.
Dua hari kemudian Anggota parlemen Irak menyetujui RUU yang menuntut penarikan semua pasukan militer asing yang dipimpin oleh Amerika Serikat dari negara itu. Saat ini, terdapat sekitar 2.500 tentara Amerika di Irak. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
