VIRAL! Jokowi Turun ke Sawah Saat Hujan Deras
NTT, ARRAHMAHNEWS.COM – Guyuran hujan deras tak menghalangi Presiden Jokowi untuk meninjau lumbung pangan atau food estate di Sumba Tengah, NTT.
Ada momen di mana Jokowi terlihat berjalan sendirian memakai payung ke tengah sawah meski diguyur hujan deras.
Sebuah rekaman video amatir yang menangkap momen tersebut menjadi viral di media sosial. Warga sekitar yang melihat momen bersorak keheranan tak meyangka ada seorang presiden yang mau berjalan di tengah sawah dalam kondisi hujan lebat.
Baca:
- Petisi Tolak Kriminalisasi Petugas Medis di RSUD Pematang Siantar
- Eko Kuntadhi Ungkap Kronologi Sebenarnya Kasus Nakes Pematang Siantar
Di tengah guyuran hujan.. Luar Biasa!
Bpk Jokowi kunjungi para petani di Sumba Tengah, lumbung pangan nasional..
Hujan tak menghentikan langkahnya, tak menghentikan tekadnya.. Sehat Selalu Pak! pic.twitter.com/XIqOZKBx1F
— Lady Zeebo #NKRIHargaMati (@Lady_Zeebo) February 23, 2021
Momen ini pun membuat sebagian warga ikut turun ke sawah, menghampiri Jokowi dari dekat hingga membuat paspampres kelimpungan untuk memberikan pengamanan.
Awalnya Pakdhe sendirian berjalan ke tengah,
Paspampres sempat kalang kabut ketika melihat masyarakat ikut turun menghampiri Presiden..
Belum ada di dunia presiden berani jalan sendiri tanpa pengawalan ke tengah sawah, apalagi dlm keadaan hujan, kecuali Jokowi pic.twitter.com/huyOWzEfny
— Lady Zeebo #NKRIHargaMati (@Lady_Zeebo) February 23, 2021
Jokowi meninjau lumbung pangan yang mencakup lahan seluas 5 ribu hektare. Area lumbung pangan itu terbagi dua, tiga ribu hektare untuk padi, dan sisanya untuk komoditas jagung.
Lumbung pangan ditargetkan mampu meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman di Sumba Tengah. Lahan kering di wilayah itu juga difasilitasi sumur bor, dan lahan basah seperti embung.
“Panen yang ada di Sumba Tengah ini setahun masih sekali, yaitu padi. Kami ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” ujar Jokowi.
Baca: Pemprov Jatim Resmi Batalkan Dana Hibah 9 Milyar ke Yudhoyono Foundation
“Kenapa dikerjakan di NTT khususnya di Kabupaten Sumba Tengah? Karena memang kita harus ngomong apa adanya, bapak bupati, bapak gubernur, data yang saya miliki 34 persen kemiskinan ada di sini,” kata Jokowi usai meninjau food estate, Selasa (23/2).
Dia menjelaskan di Sumba Tengah masih memiliki kekurangan. Salah satunya dalam soal periode panen padi hanya satu tahun sekali. Jokowi pun ingin dilakukan pengelolaan agar panen bisa dilakukan dua kali dalam setahun. Sebab itu pemerintah menyiapkan 5.000 hektare lahan yang sebanyak 3.000 hektare untuk padi dan 2.000 hektare ditanam jagung.
“Tetapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10 ribu hektare yang nantinya dibagi 5.600 hektar untuk padi dan 4.400 hektar untuk jagung,” ungkapnya. (ARN)