arrahmahnews

Putri Latifa Minta Polisi Inggris Selidiki Ulang Penculikan Saudarinya

Uni Emirat Arab, ARRAHMAHNEWS.COM – Putri Latifa, putri dari penguasa Dubai yang mengaku telah ditahan oleh ayahnya sejak 2018, meminta polisi Inggris untuk menyelidiki ulang penculikan saudara perempuannya, Putri Shamsa, lebih dari 20 tahun lalu.

Kantor berita BBC melaporkan bahwa dalam sebuah surat yang ditulis tangan pada 2019, tetapi diteruskan ke polisi Cambridgeshire pada Rabu lalu (24/02), Latifa mengatakan bahwa polisi mungkin bisa membebaskan Shamsa, yang diculik atas perintah ayahnya ketika ia berusia 19 tahun.

“Bantuan dan perhatian Anda pada kasusnya dapat membebaskannya,” tulis Latifa.

Pada hari Minggu, Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta UEA untuk membuktikan bahwa Latifa masih hidup, setelah sebelumnya beredar rekaman video berisi pesan yang direkam secara diam-diam di mana ia menyatakan, “Saya seorang sandera. Saya tidak bebas Saya diperbudak di penjara ini. Hidup saya tidak ada di tangan saya.”

Putri Shamsa

BACA JUGA:

BBC melaporkan bahwa Latifa telah menulis surat tentang penculikan saudara perempuannya itu tahun 2018, “sebelum upaya pelariannya, untuk menghindari pengungkapan bahwa ia memiliki cara berkomunikasi dengan dunia luar ditengah penahanannya”.

Putri Shamsa diculik dari jalan di Cambridge pada Agustus 2000 setelah mengunjungi bar bersama teman-temannya. Bulan sebelumnya, Shamsa melarikan diri dari perkebunan Longcross ayahnya dekat Chobham, Surrey.

Dalam sebuah email, yang berhasil dikirim Shamsa keluar dari penahannya di Dubai kepada seorang pengacara imigrasi yang darinya ia meminta nasihat tentang menetap di Inggris, Shamsa menyatakan, “Saya ditangkap oleh ayah saya, ia berhasil melacak keberadaan saya melalui seseorang yang saya berhubungan dengannya.”

BACA JUGA:

“Saya ditangkap pada 19 Agustus, di Cambridge. Ia mengirim empat orang Arab untuk menangkap saya, mereka membawa senjata dan mengancam saya, mereka mengantarkan saya ke tempat ayah saya di Newmarket, di sana mereka memberi saya dua suntikan dan segenggam tablet, keesokan paginya sebuah helikopter datang dan menerbangkan saya ke pesawat, yang membawa saya kembali ke Dubai. Saya dikurung sampai hari ini,” ujarnya.

BBC melaporkan bahwa Polisi Cambridgeshire meluncurkan penyelidikan atas penculikan tersebut pada tahun 2001, , tetapi “penyelidikan tersebut akhirnya menemui jalan buntu ketika petugas dilarang untuk pergi ke Dubai”.

Investigasi ini ditinjau kembali pada 2018 dan sekali lagi pada 2020. Polisi mengumumkan dalam sebuah pernyataan kepada BBC bahwa surat baru itu “akan dilihat sebagai bagian dari tinjauan yang sedang berlangsung”. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca