Irak, ARRAHMAHNEWS.COM – Gerakan Perlawanan Islam Al-Nujaba Irak memperingatkan bahwa mereka berhak untuk menyerang kepentingan AS di tanah Irak, menyusul serangan udara Amerika terhadap markas perlawanan di perbatasan Suriah.
“Semua perjanjian sebelumnya [dengan pemerintah] telah dibatalkan dan perlawanan sekarang berhak menetapkan tujuannya sendiri,” kata Nasr Al-Shammari kepada Al-Mayadeen, pada hari Minggu.
Baca:
- AS Hapus Tiga Nama dari Daftar Pembunuh Jamal Khashoggi
- PMU: Serangan AS Dilakukan di Wilayah Irak, Bukan Suriah
“Perlawanan meskipun menganggap kedutaan AS di Baghdad sebagai sarang mata-mata, setuju untuk tidak menargetkannya,” katanya, tetapi menekankan, “Mulai sekarang, mereka memiliki hak untuk menyerang target AS di negara ini.”
Juru bicara Al-Nujaba juga mengecam pemerintah Irak yang tidak memberikan penjelasan apapun atas serangan baru-baru ini.
“Jika pemerintah menolak untuk mengungkap [identitas] elemen tentara bayaran, pasukan populer berkewajiban untuk berurusan dengan mereka yang menyampaikan informasi tentang Hashd Shaabi ke Amerika Serikat,” kata Al-Shammari mengacu pada pasukan paramiliter Irak yang berperang bersama Tentara Irak melawan teroris ISIS Takfiri. (ARN)
Sumber: Al-Manar.Â
