Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengatakan bahwa kehadiran militer Amerika Serikat dan terorisme Daesh adalah dua sisi dari koin mata uang yang sama di Irak.
Gerakan perlawanan membuat pernyataan itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin(08/03), sebagai reaksi terhadap kunjungan pemimpin Gereja Katolik, Paus Benediktus XVI, baru-baru ini ke Irak, di mana Paus bertemu dan berunding dengan ulama terkemuka Irak Ayatollah Ali al-Sistani.
BACA JUGA:
- Perlawanan Irak: Konfrontasi Satu-satunya Pilihan Hadapi AS
- BREAKINGNEWS! 10 Roket Serang Pangkalan Militer AS di Irak
“Terorisme Amerika Serikat dan Daesh adalah dua sisi dari koin mata uang yang sama, keduanya menargetkan rakyat Irak serta serta elemen-elemen persatuan dan sosial, agama dan nasional, negara itu” bunyi pernyataan yang dikutip Al-Manar tersebut.
Hizbullah menambahkan bahwa Irak selama dua dekade terakhir menghadapi banyak masalah dan perang yang diberlakukan di negara itu oleh Amerika Serikat dan terorisme ISIS.
Dalam pernyataan itu, Gerakan perlawanan juga memuji sikap Ayatollah Sistani dalam pertemuan dengan Paus. Pemimpin Agama itu menekankan kebutuhan untuk mengakhiri penderitaan rakyat, penindasan dan kemiskinan, serta perang, kekerasan, pengepungan dan pengungsian yang dihadapi banyak negara, dan rakyat Palestina pada khususnya.
Hizbullah mengungkap harapan bahwa kunjungan Paus akan membuka jalan bagi Irak untuk memainkan perannya yang layak baik di tingkat regional maupun internasional. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS