Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Khawatir efek samping yang merugikan dari vaksin virus corona AstraZeneca, beberapa negara baru termasuk Belanda, Irlandia, Indonesia, Prancis, dan Jerman menghentikan penggunaannya, menyusul sejumlah negara lain, diantaranya Norwegia, yang telah melakukan hal serupa.
Indonesia menyatakan telah memutuskan untuk menunda peluncuran vaksin COVID-19 AstraZeneca karena kekhawatiran pembekuan darah dan akan menunggu peninjauan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait kekhawatiran pembekuan darah.
BACA JUGA:
- Beromzet Puluhan Milyar, China Tangkap Bos Pemalsu Vaksin-19
- Pentagon: Sepertiga Militer AS Tolak Vaksinasi Covid-19
“Untuk amannya, (regulator kesehatan Indonesia) menunda penerapan AstraZeneca sambil menunggu konfirmasi dari WHO,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sidang parlemen, Senin (15/03).
Dalam perkembangan lain pada hari Senin (15/03), Presiden Emmanuel Macron mengatakan negara itu akan berhenti memberikan vaksin COVID-19 AstraZeneca menunggu penilaian oleh European Medicines Agency (EMA) yang dijadwalkan pada hari Selasa nanti.
Macron menambahkan, regulator EMA diharapkan memberikan arahan pada Selasa sore setelah sejumlah negara menangguhkan penggunaan suntikan AstraZeneca.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Jerman, mengatakan bahwa negara itu akan berhenti memberikan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca, menyusul laporan bahwa penerima vaksin menjadi sakit.
BACA JUGA:
- Institut RVSRI Iran Luncurkan Vaksin Covid-19 Terbaru
- China Stop Gunakan Vaksin Pfizer dan Moderna Karena Kasus Kematian
Kementerian tersebut mengatakan bahwa pedoman baru tersebut menerapkan rekomendasi dari Institut Paul Ehrlich, otoritas Jerman yang bertanggung jawab atas vaksin.
Spanyol juga mengumumkan pada Hari Senin malam bahwa mereka menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setidaknya selama dua minggu.
“Kami telah memutuskan untuk menghentikan sementara (penggunaan vaksin AstraZeneca) sebagai tindakan pencegahan setidaknya selama dua minggu ke depan,” ujar Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias kepada wartawan hanya beberapa jam setelah Jerman, Prancis dan Italia mengumumkan langkah serupa.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, pemerintah Belanda mengumumkan bahwa mereka telah melarang penggunaan vaksin hingga setidaknya 29 Maret sebagai tindakan “pencegahan”, menyusul laporan kasus pembekuan darah yang serius di antara orang-orang yang divaksinasi dengan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca.
“Kami tidak bisa membiarkan keraguan tentang vaksin itu,” kata Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge.
“Kita harus memastikan semuanya benar, jadi bijaksana untuk berhenti sejenak sekarang”.
Sebelumnya pada hari Sabtu, otoritas kesehatan Norwegia mengatakan bahwa tiga petugas kesehatan di negara itu yang baru-baru ini menerima vaksin sedang dirawat di rumah sakit karena pendarahan, pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah.
Irlandia membuat keputusan serupa pada Minggu pagi setelah kekhawatiran terkait pembekuan darah memicu penangguhan di seluruh Eropa.
Komite Penasihat Imunisasi Nasional Irlandia (NIAC) memutuskan untuk sementara waktu menangguhkan penggunaan vaksin dari batch ini, sampai informasi lebih lanjut diterima dari EMA dalam beberapa hari mendatang.
“Ini mungkin bukan apa-apa, kita mungkin bereaksi berlebihan dan saya sangat berharap dalam waktu seminggu … kita hanya akan dituduh terlalu berhati-hati,” kata Wakil Kepala Petugas Medis Irlandia Ronan Glynn. (ARN)
Sumber: Press TV
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
