Suriah, ARRAHMAHNEWS.COM – Penulis Slovakia Karol Ondrias menegaskan bahwa media Barat mengabaikan fakta dalam liputan mereka tentang krisis Suriah yang memasuki sepuluh tahun, dan mereka terus menyesatkan opini publik dunia hingga hari ini.
Dalam analisis yang diterbitkan pada hari Rabu di situs Slovakia (ISKRA), Karol Ondrias menjelaskan bahwa media barat “dengan sengaja mengabaikan pendudukan Amerika di tanah Suriah dan mengabaikan fakta bahwa Amerika Serikat bersama dengan negara-negara Barat, mendukung teroris baik secara pendanaan maupun pelatihan dan senjata.”
Baca:
- Komandan IDF: Israel Akan Dihujani 2000 Rudal Hizbullah
- Houthi Ungkap Percakapan Presiden Abdullah Saleh dengan CIA
Karol Ondrias menyatakan keyakinannya bahwa kejahatan perang yang dilakukan oleh politisi Barat terhadap Suriah dan rakyatnya tidak akan dibiarkan begitu saja, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Mantan Dubes India untuk Suriah, Bhadra Kumar menegaskan bahwa negara-negara Barat dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merupakan pendukung utama terorisme yang menargetkan Suriah.
Mengomentari pernyataan Barat di Dewan Keamanan PBB tentang krisis di Suriah, Kumar mengatakan bahwa “Presiden Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Anthony Blinken mencoba untuk menulis ulang sejarah keterlaluan tentang apa yang terjadi di Suriah,” dan menegaskan bahwa Amerika Serikat telah merencanakan pernargetan Suriah beberapa tahun sebelumnya. Adapun sekutu Baratnya, rezim Erdogan, dan rezim regional lainnya bergabung dengannya.
Kumar menjelaskan bahwa intelijen Amerika, Inggris, Prancis, dan Jerman memberikan berbagai jenis dukungan dan pendanaan kepada teroris. Sementara pemerintah mereka mengeluarkan “pernyataan penulisan ulang sejarah yang keterlaluan”.
Sementara itu, wartawan Turki Muhammad Ali Gular menyatakan bahwa rezim Erdogan bertanggung jawab atas sabotase dan kejahatan yang dilakukan oleh organisasi teroris di Suriah, terutama setelah campur tangan yang terang-terangan dalam urusan negara lain.
Gular dalam sebuah wawancara dengan channel “Tele One” Turki, mengesampingkan gagasan bahwa Erdogan menginginkan solusi untuk krisis di Suriah, dan menekankan bahwa dia tidak ingin menyelesaikan krisis di Suriah, jika tidak maka seharusnya ia melanjutkan kerjasamanya dengan Rusia dan Iran ke arah ini.
Baca: Bin Salman Rogoh Kocek 400 Juta Dolar untuk Model Porno Alexa Jago
Gular menjelaskan bahwa kontradiksi ucapan dan tindakan Erdogan jelas mencerminkan kebangkrutan kebijakannya tidak hanya di Suriah, tetapi di kawasan secara umum, dan menekankan bahwa semua negara di kawasan tidak nyaman dengan kebijakan ini dan sadar akan bahaya ambisi Erdogan. (ARN)
Sumber: SANA.
