arrahmahnews

Tuding Radikalisme dan Lecehkan Santri dan Kiai, GP Ansor Semarang Laporkan Penerbit 3 Serangkai

Semarang, ARRAHMAHNEWS.COM GP Ansor Semarang mengadukan penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri ke Polda Jateng. Ketua PC GP Ansor Kota Semarang, Rahul Saiful Bahri, mengatakan aduan itu lantaran di buku untuk kelas 3 SD yang diterbitkan Tiga Serangkai memuat unsur radikalisme dan mendiskreditkan santri serta kiai.

“Terkait dengan pelaporan buku-buku pelajaran terbitan PT Tiga Serangkai karya Ali Sodiqin ini masih ada poin-poin yang mengarah pada radikalisme dan intoleransi,” ujar Rahul di Polda Jateng, Selasa (16/3).

BACA JUGA:

Rahul menjelaskan, salah satu ajaran radikalisme pada buku itu adalah mengajak siswa untuk membuka situs yang diduga berafiliasi dengan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Referensi yang disebut berafiliasi dengan HTI tertuang di buku mata pelajaran pendidikan Agama Islam Kelas 3 SMA halaman 12.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Selain itu, kata Rahul, lembaganya juga menemukan penggunaan konotasi negatif pada simbol santri dan kiai yang kecenderungannya menyudutkan kalangan masyarakat Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja).

Konotasi negatif itu ditemukan di buku berjudul ‘Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti’ yang diperuntukkan untuk siswa kelas 3 SD. Buku itu diterbitkan pertama kali tahun 2015 dan diperbaharui tahun 2020.

BACA JUGA:

Pada buku itu tepatnya di halaman 33 memuat narasi dan simbol kata santri yang mengarahkan pada salah satu ormas keagamaan besar dengan kalimat ‘seorang santri yang sangat penakut’.

Begitupun pada halaman 103 yang memuat latihan soal nomor 14 yang berisi pilihan ganda dengan kalimat ‘kekayaan dan kepandaian adalah rizki yang berasal dari a. Allah, b. Manusia, c. Malaikat, d. Kyai’.

“Terkait dengan intoleransi juga ada dengan framing penyudutan kiai dan santri. Salah satu contoh di situ disebutkan bahwa santri adalah penakut serta kiai tidak memberikan kekayaan. Walaupun mungkin hal itu benar, tapi narasi seperti itu bisa membentuk opini tertentu tentang kiai dan santri,” ujar dia.

“Makanya ini sangat meresahkan karena di dalam buku tersebut masih tertulis narasi HTI. Dan saat ini kita minta pihak kepolisian untuk mengusut masalah ini,” kata Rahul.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Perusahaan penerbit itu diketahui beralamat di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

“Jangan sampai anak- anak sekolah diberikan pemahaman-pemahaman yang menyimpang dari ideologi bangsa,” tambahnya. (ARN)

IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: