Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pelaksanaan Operasi Hari Ketahanan Nasional, menargetkan markas-markas besar militer dan instalasi-instalasi milik Arab Saudi, agresor utama negara Arab itu.
Angkatan Bersenjata Yaman menyatakan bahwa operasi Hari Ketahanan Nasional dilakukan dengan meluncurkan serangan 18 drone dan 8 rudal balistik terhadap sasaran di Arab Saudi, sebagai pembalasan atas agresi berkelanjutan koalisi pimpinan Saudi di negara miskin tersebut.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengumumkan pada Hari Jum’at (26/03) bahwa mereka telah menargetkan fasilitas Aramco Saudi di Ras Tanura, Rabigh, Yanbu, Jizan, dan pangkalan King Abdulaziz di Dammam dengan 12 drone Sammad-3 dan 8 rudal balistik Zulfiqar, Badr, dan Sa’ir.
BACA JUGA:
- Breaking! Kebakaran Hebat di Terminal Minyak Saudi
- Pemimpin Al-Houthi Yaman Janjikan Kemenangan Besar
“Yaman juga menargetkan situs militer lain di Najran dan Asir dengan 6 drone Qasef-2K,” katanya, seraya menambahkan bahwa Operasi Hari Ketahanan Nasional berhasil mencapai tujuannya.
Al-Masirah melaporkan bahwa Sare’e lebih lanjut memperingatkan koalisi pimpinan Saudi tentang konsekuensi dari agresi dan blokade yang berkelanjutan di Yaman.
“Kami menegaskan kesiapan kami untuk melakukan operasi militer yang lebih keras dan tegas,” lanjutnya.
5- Yemeni armed forces warn forces aggression agains consequences of its continuation of its aggression and siege on Yemen.
Yemeni Armed Force confirms its readiness to carry out tougher and harsher military operations in coming period.
We are Coming and ahead in seventh year— Yahya Sare'e (@Yahya_Saree) March 26, 2021
Angkatan bersenjata Yaman juga telah memperingatkan kekuatan agresi tentang konsekuensi dari melanjutkan agresi dan pengepungannya terhadap orang-orang yang beriman.
BACA JUGA:
- Houthi: AS dan Eropa Raup Keuntungan Besar dari Perang Yaman
- Hari Ini Perlawanan Yaman Menang, dan Penguasa Saudi Kebingungan
Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya melancarkan perang brutal di Yaman pada Maret 2015.
Perang diluncurkan untuk menekan gerakan Houthi Ansharullah yang didukung rakyat. Proyek Lokasi Konflik Bersenjata dan Data Peristiwa (ACLED) yang berbasis di AS, sebuah organisasi penelitian konflik nirlaba, memperkirakan bahwa perang telah merenggut ratusan ribu nyawa.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa lebih dari 24 juta orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta orang yang menderita kelaparan yang parah. Badan dunia itu juga menyebut situasi di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Perang Saudi juga berdampak besar pada infrastruktur Yaman, menghancurkan rumah sakit, sekolah, dan pabrik. (ARN)