AS Nyatakan Dukungan pada Ukraina di Tengah Ketegangan dengan Rusia
Joe Biden pada hari Jumat berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan menegaskan dukungan AS untuk Kyiv di tengah ketegangan dengan Rusia
Washington, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Joe Biden pada hari Jumat berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan menegaskan dukungan AS untuk Kyiv di tengah ketegangan dengan Rusia.
Panggilan telepon itu adalah yang pertama bagi presiden Biden dengan pemimpin Ukraina, yang hampir dua tahun lalu menghadapi tekanan dari Presiden Donald Trump untuk menyelidiki urusan Biden dan putranya Hunter Biden di Ukraina, FNA mengutip laporan The Hill.
BACA JUGA:
- Rusia: Dewan HAM PBB Jadi Alat Politik Beberapa Negara
- Gedung Capitol Amerika Lockdown Pasca Serangan Teror
“Presiden menegaskan dukungan tak tergoyahkan Amerika Serikat untuk kedaulatan Ukraina dan integritas wilayah dalam menghadapi agresi berkelanjutan Rusia di Donbas dan Krimea,” kata Gedung Putih dalam panggilan Biden dengan Zelensky.
“Dia menekankan komitmen pemerintahannya untuk merevitalisasi kemitraan strategis kami dalam mendukung rencana Presiden Zelenskyy untuk memberantas korupsi dan menerapkan agenda reformasi berdasarkan nilai-nilai demokrasi bersama yang memberikan keadilan, keamanan, dan kemakmuran bagi rakyat Ukraina,” tambahnya.
“Para pemimpin setuju bahwa reformasi ini adalah inti dari aspirasi Euro-Atlantik Ukraina. Mereka juga membahas pentingnya kerja sama erat Amerika Serikat-Ukraina untuk mengatasi pandemi COVID-19 dan memperkuat demokrasi di kawasan,” lanjutnya.
BACA JUGA:
- New York Times Sebar Video Hoax 2 Rudal Iran Tembak Jatuh Pesawat Ukraina
- Kremlin: Putin Tak Biarkan Siapapun Memaksa Rusia
Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah menghubungi mitranya dari Ukraina pada awal pekan ini untuk mengungkapkan dukungan AS yang “tak tergoyahkan” untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.
Hubungan AS dengan Ukraina tegang selama pemerintahan sebelumnya ketika Trump menghadapi pemakzulan atas panggilan telepon Juli 2019 dengan Zelensky, di mana mantan presiden itu mengajukan tuduhan korupsi yang tidak berdasar tentang Biden dan meminta pemimpin Ukraina untuk memeriksanya.
DPR yang dikendalikan Demokrat memakzulkan Trump karena menyalahgunakan kekuasaannya dan menghalangi Kongres setelah penyelidikan atas percakapan tersebut. Senat yang dipimpin Partai Republik akhirnya membebaskan Trump dari dakwaan pada Februari tahun lalu. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS