Yogyakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Diduga bentukan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI), Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah kantor Syam Organizer di Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Minggu (4/4).
Laman lembaga tersebut, syamorganizer.org, menyatakan ruko di Jalan Suryodininratan Nomor 605, Mantrijeron, itu sebagai kantor pusat lembaga penggalangan dana tersebut.
BACA JUGA:
- Geledah Kantor Syam Organizer, Densus 88 Sita 1 Truk Dokumen
- Diduga Terkait Jaringan Teroris, Densus 88 Geledah Kantor Syam Organizer
Saat dicek Arrahmahnews.com, laman itu menyatakan Syam Organizer berdiri pada 2013 dan telah memiliki 21 cabang di Indonesia. Mereka mengklaim telah memberikan bantuan ke enam negara dengan 222 ribu penerima manfaat.
“Berawal dari sebuah event organizer yang mengadakan roadshow tabligh akbar untuk mengkabarkan kondisi umat Islam yang sedang terdzolimi di seluruh belahan dunia”, demikian tertulis di profil lembaga itu.
Syam Organizer menyatakan diri sebagai lembaga kemanusiaan internasional yang fokus membantu korban bencana kemanusiaan di negeri Syam. Negeri Syam mengacu pada wilayah di sejumlah negara, yakni Palestina, Suriah, Yordania, dan Lebanon.
BACA JUGA:
- Dahono Prasetyo: WASPADA! Lembaga Donasi Jadi Mesin ATM Kegiatan dan Gerakan Terorisme?
- Ulama Suriah ke MUI, Suriah Hancur Karena Hoaks & Donasi ke Lembaga Tak Kredibel
Di laman tersebut, lembaga ini mencantumkan nomor akta notaris dan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), nomor NPWP, dan hasil audit yang menyatakan wajar tanpa pengecualian (WTP).
Syam Organizer menyatakan mengumpulkan donasi untuk bantuan pangan, air, hingga pendidikan anak di Syam. Untuk Indonesia, mereka menggalang dana untuk panti asuhan, pengadaan ambulans, dan renovasi musala.
Laman itu mencantumkan nominal dana yang disebut telah terkumpul untuk bantuan dengan jangka waktu tertentu. Misalnya bantuan untuk depot air di Palestina disebut terkumpul Rp 3 juta, dana pabrik roti di Syam Rp 4 juta, dan renovasi musala di Poso Rp 200 ribu.
Namun beberapa penggalangan dana belum menunjukkan ada sumbangan atau baru terkumpul puluhan ribu. Akun Facebook lembaga itu pada Minggu siang mengunggah kegiatan di Nusa Tenggara Barat. Adapun akun Instragram memasang foto penyerahan bantuan di Magelang, Jumat (2/4).
Pada 17 Desember 2020, Mabes Polri menyatakan Syam Organizer termasuk lembaga pengumpul dana bentukan kelompok Jamaah Islamiyah.
BACA JUGA:
- PPATK: Pola Baru, Teroris Dapat Dana dari Bisnis Legal dan Donasi
- Kerjasama IHR dengan IHH Pemasok Senjata Teroris di Suriah Berkedok Misi Kemanusiaan
Wartawan mencoba menghubungi nomor Whatssapp yang dicantumkan lembaga itu di laman mereka, tapi tak ada respons. Pesan tertulis yang dikirim juga tak berbalas.
Sesuai pantuan di lapangan, garis polisi terpasang di ruko tersebut usai penggeledahan. Dari penggeledahan tersebut, petugas membawa berkas-berkasdan perlengkapan kantor hingga satu truk dalmas penuh.
“Penggeledahan dari jam 12.00 sampai jam 18.30,” kata Agung, 36 tahun, seorang petugas keamanan sebuah hotel di sebelah ruko tersebut.
Penggeledahan kantor Syam Organizer ini bagian dari operasi Densus 88 selama tiga hari ini di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada Jumat (2/4), Densus 88 menangkap warga Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, berinisial W, lalu warga Segoroyoso, Pleret, Bantul, berinisial KB.
Malamnya, dua warga di Berbah, Sleman, termasuk suami seorang kepala pondok pesantren, dicokok. Kemarin, Sabtu (3/4), rumah warga Bangunharjo, Sewon, Bantul, berinisial DK digeledah, sedangkan DK telah diciduk beberapa hari sebelumnya.
Minggu pagi tadi, DS, warga Jomboran, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, diringkus. Densus 88 juga menggeledah rumah-rumah warga yang ditangkap tersebut. (ARN)
Sumber: Gatra.com
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
