arrahmahnews

Polisi Selidiki Ormas FUI Sumut Bubarkan Pertunjukan Seni, 15 Orang Diperiksa

Medan, ARRAHMAHNEWS.COMAnggota Forum Umat Islam (FUI) Sumatera Utara (Sumut) adu pukul dengan sejumlah warga saat membubarkan pertunjukan kuda kepang di Medan. Polisi mengatakan peristiwa itu berawal saat anggota FUI hendak membubarkan pertunjukan seni.

“Dari kronologi, ada warga kita nggak tahu dadakan atau bagaimana, bikin jaran kepang. Ya sudah, kemudian mungkin ada orang FUI membubarkan jadi ribut”, ucap Kanit Reskrim Polsek Medan Sunggal AKP Budiman Simanjuntak, Rabu (7/4/2021).

BACA JUGA:

Budiman tidak mengetahui proses pembubaran yang dilakukan anggota Laskar Khusus FUI. Dia mengatakan awalnya karena cekcok akibat pembubaran itu.

“Kita enggak tahu cara membubarkannya seperti apa, kurang sopan atau gimana. Awalnya ribut mulut jadi pukul-pukulan,” katanya.

BACA JUGA:

Akibat peristiwa itu, dua kubu yang terlibat adu pukul membuat laporan ke polisi. Hingga kini sudah ada 15 saksi yang diperiksa terkait kasus itu.

“Masih penyelidikan. Dua pihak saling lapor, dari dua pihak ini semuanya mungkin sudah ada 15 orang yang diperiksa”, jelasnya.

Polisi Selidiki Ormas FUI Sumut Bubarkan Pertunjukan Seni, 15 Orang Diperiksa

Perkelahian FUI dan Masyarakat

Budiman juga membantah pernyataan Ketua FUI Sumut, Indra Suheri, yang menyebut FUI melakukan pembubaran atas permintaan kepala lingkungan (Kepling) tempat pertunjukan kuda kepang. Dia mengatakan kepling seharusnya berkomunikasi dengan kelurahan, bukan FUI, jika ingin melakukan hal itu.

“Kalau kepling pasti tahu kalau minta membubarkan kegiatan begitu dia sama siapa. Kan bukan di bawah FUI dia kepling itu, kepling di bawah kelurahan, masa ke FUI, dari mana jalannya,” paparnya.

Sebelumnya video pembubaran hingga adu pukul yang dilakukan anggota FUI Sumut itu viral. Pembubaran itu awalnya disebut karena FUI menolak kuda Lumping dan Jarang kepang dengan alasan syirik.

“Laskar Khusus Umat Islam FUI DPD Medan membubarkan pertunjukan seni budaya kuda kepang atau yang lazim disebut jaranan karena dianggap syirik”, tulis pengunggah video.

BACA JUGA:

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (2/4) yang lalu. Adu pukul disebut terjadi karena pihak FUI meludahi salah seorang warga yang ikut menolak pembubaran pertunjukan.

Ketua FUI Sumut Indra Suheri membantah pihaknya melakukan pembubaran karena alasan syirik. Dia mengatakan pembubaran atas permintaan kepala lingkungan di lokasi pertunjukan kuda kepang karena tidak memiliki izin.

“Lokasi kejadian itu di Jalan Ringroad. Kebetulan kepling-nya kenal baik dengan orang FUI, jadi datanglah ke situ, karena kepling-nya tidak setuju. Karena tidak ada surat-surat yang boleh mempraktikkan jaran kepang di situ. Maka datanglah orang FUI ke situ sama kepling,” kata Indra saat dihubungi.

“Karena nggak ada surat izin, apalagi ke kepolisian, diminta membubarkan diri secara persuasif,” imbuhnya.

Indra mengatakan warga dan pemain kuda kepang tidak setuju dibubarkan sehingga terjadi keributan. Dia mengatakan ada anggotanya yang dipukul warga saat peristiwa itu.

Inilah contoh-contoh kelompok yang jadi embrio intoleran dan terorisme. Mereka membenci kesenian-kesenian lokal dan budaya nusantara karena dianganggap bukan  bagian dari Islam (menurut mereka).

Kelompok-kelompok radikal, Wahabi, tidak mengakui dan bahkan menolak tradisi, budaya dan kearifan lokal di suatu daerah, padahal Islam tidak menolak hal tersebut, hal itu bisa dilihat dari cara dakwah Walisongo yang menyebarkan Islam dengan cara merangkul budaya-budaya lokal.

Mereka berkedok Islam tapi kelakuan mereka sama sekali tidak Islami, mereka yang menghancurkan wibawa agama Islam dengan cara yang sangat tidak dibenarkan oleh Islam. (ARN)

IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: