Irak, ARRAHMAHNEWS.COM – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan bahwa pasukan asing akan meninggalkan negara itu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Menurut media Irak yang dikutip Mehr News Agency pada Kamis (08/04) setelah perundingan strategis putaran ketiga antara Baghdad dan Washington berakhir, Ahmed al-Sahaf, juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak, menjelaskan penarikan pasukan asing dari negaranya pada Rabu malam.
BACA JUGA:
- Dalam Sehari, 5 Konvoi Logistik Militer AS Jadi Sasaran di Irak
- Irak: AS Setuju Tarik Sebagian Pasukan
Putaran ketiga pembicaraan strategis antara Washington dan Baghdad dimulai pada Rabu malam, dengan fokus pada keamanan, ekonomi, energi, masalah politik, perang melawan terorisme, dan kerjasama pendidikan dan budaya.
Al-Sahaf mengatakan, “Kehadiran pasukan AS setelah pembicaraan ini akan dibatasi pada misi penasehat dan pelatihan, dan pasukan asing akan ditempatkan di luar Irak sesuai dengan jadwal tertentu”.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak itu mengatakan, “Pembicaraan strategis bertepatan dengan tantangan keamanan, kesehatan dan ekonomi. Baghdad dan Washington menekankan perlunya mematuhi perjanjian kerangka kerja strategis”.
BACA JUGA:
- Pangkalan Pasukan Amerika Serikat di Irak Disasar Roket
- Kerap Bongkar Kebusukan AS, Situs Berita Al-Maalomah Irak Diretas
Al-Sahaf menambahkan, “Pasukan asing yang tersisa hanya akan hadir di pangkalan Irak. Baghdad dan Washington telah menyetujui tidak adanya pasukan tempur (pasukan asing) di Irak.”
Putaran baru pembicaraan strategis antara Baghdad dan Washington diadakan pada 11 Juni 2020 pada masa pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump melalui konferensi video. Kedua belah pihak membahas berbagai masalah, terutama penarikan pasukan AS dari Irak. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS