Inggris, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang mantan anggota parlemen Inggris mengatakan bahwa pelobi pro-Israel mencampuri kehidupan publik Inggris dan secara negatif mempengaruhi kebijakan luar negeri negara itu di Timur Tengah.
“The Conservative Friends of Israel (CFI) bertanggung jawab mendorong Inggris untuk mengadopsi kebijakan anti-Palestina dan pro-Israel yang tidak proporsional,” kata mantan anggota parlemen Konservatif dan menteri pemerintah hingga 2019 Alan Duncan, sebagaimana dilaporkan presstv.
CFI adalah kelompok parlementer yang mendukung Partai Konservatif yang berkuasa dan mendukung kebijakan pro-Israel.
Mantan Menteri Inggris Alex Duncan
CFI telah memasukkan “pandangan tipe Netanyahu tentang politik Israel ke dalam kebijakan luar negeri kami”, kata Duncan dalam memoarnya yang baru diterbitkan, merujuk pada Perdana Menteri Israel yang ekstrim, Benjamin Netanyahu.
BACA JUGA:
- Komentar Plin-plan PM Inggris: Kami Tolak Aneksasi Tapi Tetap Dukung Israel
- Meski Akui Dirinya Pembela Israel, PM Inggris Tolak Rencana Aneksasi
“Banyak hal tidak terjadi dalam kebijakan luar negeri atau dalam pemerintahan karena takut menyinggung mereka. Karena itulah cara yang dipaksakan oleh CFI kepada mereka,” kata Duncan. Ia menyatakan bahwa kelompok tersebut telah melobi untuk mencegahnya menjadi menteri Timur Tengah di kantor luar negeri.
“Ini semacam skandal terkubur yang harus dihentikan. … mereka akan ikut campur dalam politik Inggris untuk kepentingan Israel di belakang kekuatan donor di Inggris,” katanya.
Duncan mengatakan peran barunya sebagai menteri Timur Tengah telah disepakati sebelumnya. Namun kemudian Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengingatkannya tentang fakta bahwa pelobi CFI tidak akan membiarkannya.
BACA JUGA:
- Joe Quinn: Serangan AS-Inggris-Perancis ke Suriah atas Perintah Israel
- Aljazair Tuduh Perusahaan Inggris Tipu Negaranya Beli Barang Buatan Israel
Duncan menjabat sebagai menteri negara untuk Eropa dan Amerika antara 2016 dan 2019 di bawah Perdana Menteri Theresa May. Setelah pengunduran dirinya dan kenaikan Boris Johnson, dia mundur dari posisinya. Ia tidak mencalonkan diri kembali dalam pemilihan parlemen Desember 2019.
Ia mengatakan bahwa CFI telah melakukan “campur tangan paling menjijikkan” dalam politik Inggris.
Duncan sebelumnya mendapat kecaman dari kalangan pro-Israel atas dukungannya terhadap posisi pro-Palestina. Antara lain kritiknya terhadap pembangunan pemukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina. (ARN)
Sebar:
