Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Komite pertahanan dan keamanan parlemen Irak menyerukan pengusiran pasukan tempur AS dari kedutaan di Baghdad.
Badr al-Ziyadi, seorang anggota komite pertahanan dan keamanan, pada hari Senin menyerukan “pengusiran pasukan tempur AS dari kedutaan Amerika di Baghdad”.
Anggota parlemen tersebut mengatakan kepada kantor berita al-Maalomah bahwa AS mengklaim akan mempertahankan pasukan untuk pelatihan, namun ada pasukan tempur untuk melindungi pesawat tempurnya serta pasukan Amerika di pangkalan Irak.
Baca:
- Iran Identifikasi Pelaku Utama di Balik Insiden Natanz
- Juru Bicara AEOI Terluka saat Kunjungi Fasilitas Natanz
Selain itu, “ada kesepakatan yang mengatur tentang perlindungan penasehat asing oleh pemerintah Irak” yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi, tambahnya.
Dua anggota parlemen dari Aliansi Fatah di parlemen Irak juga memperingatkan niat AS untuk mempertahankan kehadiran militernya di Irak.
Al-Maalomah mengutip Abbas al-Zamly yang mengatakan bahwa AS berusaha untuk mempertahankan pasukannya di Irak selamanya dan tidak berniat untuk menariknya.
Terlepas dari tawarannya, “AS tidak ingin meninggalkan Irak dengan cara apa pun”, tambahnya pada hari Senin.
Al-Zamly menekankan bahwa pasukan keamanan Irak dapat melindungi negara, dan menegaskan bahwa pasukan tempur AS tidak memiliki peran dalam memerangi terorisme di Irak.
Dia lebih lanjut mengatakan Washington “melanggar semua hukum internasional” ketika membunuh komandan anti-teror Iran dan Irak, Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, dan menekankan bahwa penarikan pasukan tempur AS dari Irak adalah “masalah waktu”, mereka akan pergi “cepat atau lambat”. (ARN)
