Makassar, ARRAHMAHNEWS.COM – Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri kembali menangkap seorang terduga teroris berinisial N. Dia diduga terlibat dalam bom bunuh diri “Pengantin” yang meledak di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, 28 Maret yang lalu.
Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombe Pol E Zulpan mengatakan, pelaku diketahui seorang pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, Zulpan tidak merinci ihwal identitas pelaku.
BACA JUGA:
- Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Beraliran Wahabi
- Polri Pastikan Pasutri WNI Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Filipina
“Benar satu terduga teroris ditangkap. Yang bersangkutan pegawai BUMN,” kata Zulpan saat dikonfirmasi, Senin (19/4).
N ditangkap di kawasan Maros, Makassar. Dengan penangkapan ini, maka sudah ada 33 terduga teroris yang diamankan setelah peristiwa bom bunuh diri.
“Sudah 33 orang yang ditangkap guna pemeriksaan oleh penyidik Densus 88”, jelas Zulpan.
Sementara itu, Zulpan belum merinci terkait barang bukti yang diamankan Densus 88 dalam penangkapan ini. “Barang bukti belum bisa disampaikan guna kepentingan penyidikan”, pungkasnya.
BACA JUGA:
- Kenapa Semua Serangan Bom Bunuh Diri Pelakunya Wahabi?
- Eko Kuntadhi: Teror Bom di Mesir Akibat Wahabi dan Kelompok Radikal Dibiarkan
Selain rangkaian operasi di Makassar, polisi juga menangkap sejumlah terduga teroris di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Puluhan terduga teroris yang telah ditangkap itu kini menjalani pemeriksaan intensif oleh tim Densus 88. Dari semua yang diamankan diketahui merupakan jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah atau JAD, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
