Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, merilis rekaman kapal induk Amerika secara detil yang diambil dari jarak dekat oleh pesawat tak berawak pasukan elit selama penerbangan diatas kapal itu di Teluk Persia.
IRGC merilis rekaman itu pada hari Rabu (21/04) sebagai cara untuk menggambarkan dengan jelas kemajuan mutakhirnya di bidang teknologi drone.
Video yang direkam oleh skuadron drone itu memberikan detail waktu nyata dan sangat dekat dari setiap Jet tempur serta pesawat dan peralatan militer lainnya yang dikerahkan di kapal induk tersebut.
Iran's IRGC drone takes precise footage as it flies over US aircraft carrier in the Persian Gulf pic.twitter.com/q0xEfoty7v
— Press TV (@PressTV) April 21, 2021
BACA JUGA:
- IRGC Akan Terima Drone Siluman Terbaru yang Dapat Jangkau Israel
- Kepala Intelijen IRGC: Pengusiran AS dari Wilayah Harga Mati
Drone juga menangkap apa yang tampak seperti kapal pendukung yang berlayar di samping kapal utama.
Rekaman IRGC itu juga menunjukkan drone dengan berbagai merek, termasuk yang digunakan untuk merekam video pengangkut, baik saat lepas landas atau menderu melintasi langit.
Bagian kedua dari rekaman tersebut menunjukkan serangan presisi oleh drone kamikaze IRGC saat mereka mengenai berbagai target, termasuk tank.
Drone itu terlihat menghantam target dengan akurasi bedah dan menghancurkannya hingga berkeping-keping.
UPDATE
Iran’s IRGC also released footage of its suicide drone test flight pic.twitter.com/t4PCUpFthz— Press TV (@PressTV) April 21, 2021
BACA JUGA:
- VIDEO: Serangan Artileri dan Drone IRGC ke Posisi Teroris di Perbatasan Irak
- IRGC Gelar Latihan Drone Skala Besar
Ini bukan pertama kalinya, IRGC, yang merupakan kekuatan pertahanan elit Iran, memamerkan prestasi dan kehebatannya di kawasan.
September lalu, mereka merilis gambar kelompok penyerang AS di dekat Selat Hormuz di perairan strategis yang sama.
Korps dan Angkatan Darat Iran menerjunkan drone mereka bersama banyak alat pertahanan lainnya yang mereka miliki dalam satu set latihan militer 20 negara pada bulan Januari. (ARN)
