arrahmahnews

Cuitan Biadab Roy Suryo yang Samakan Hilangnya Harun Masiku dengan KRI Nanggala

Cuitan Biadab Roy Suryo yang Samakan Hilangnya Harun Masiku dengan KRI Nanggala

Roy Suryo membuat heboh jagat Twitter. Dia sebelumnya sempat menuliskan perihal peristiwa KRI Nanggala yang hilang kontak dengan buronan koruptor

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COMPakar telematika Roy Suryo yang juga mantan politisi dari Partai Demokrat diketahui memberikan opini nyinyir dan sangat kurang ajar serta tak berprikemanusiaan terkait hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402.

Hanya saja, cuitan tersebut tiba-tiba menghilang karena diduga dihapus oleh mantan Menpora tersebut.

BACA JUGA:

Pasalnya, cuitannya dinilai bersifat nyinyir, tega, keterlaluan, dan tak punya empati sehingga ia pun banjir hujatan netizen bahkan sampai ditanggapi oleh komponis terkenal Addie M.S.

Roy Suryo membuat heboh jagat Twitter. Bukan tanpa sebab, dia sebelumnya sempat menuliskan perihal peristiwa KRI Nanggala yang hilang kontak dan buronan koruptor yang dicari KPK.

Roy Suryo menyamakan dua status hilan tersebut saat keluarga anggota TNI yang berada di dalam KRI Nanggala, yang hilang kontak di perairan Bali.

BACA JUGA:

“Sayang, Harapan yang sempat dimuat media setahun lalu ini kontras dengan Berita mengejutkan yang baru saja diterima tentang ‘Hilangnya KRI Nanggala-402″ barusan. Kekuatan Maritim yang harusnya disegani malah seperti ikut-ikutan Harun Masiku dan Truk Pengangkut Barang Bukti KPK?” tulis Roy Suryo.

Cuitan Biadab Roy Suryo yang Samakan Hilangnya Harun Masiku dengan KRI Nanggala

Cuitan Roy Suryo

“Semoga segera ditemukan,” tulis Roy Suryo lewat akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Kamis (22/4) kemarin.

Namun, mendapat banyak kecaman dari netizen cuitan tersebut tak lagi bisa ditemukan di akun Twitter @KRMTRoySuryo2. Roy Suryo memposting ulang capture berita berita terkait hilangnya KRI Nanggala 402, namun dengan caption berbeda.

“Semoga KRI Nanggala 402 segera dapat mengatasi masalahnya & kembali naik ke permukaan dangan selamat beserta seluruh awaknya. Pemerintah, TNI & DPR perlu segera lakukan Audit kelayakan Alutsista, terutama utk yg usianya sudah tua. Maintenance performa & keselamatan nyawa lebih utama,” tulisnya seperti dilihat, Jumat (23/4/2021).

Kontan saja, netizen pun langsung beraksi. Beberapa netizen mempertanyakan mengapa cuitan sebelumnya hilang.

“Kok ilang pak?” tulis pemilik akun @Uphew_18, disertai capture cuitan Roy Suryo sebelumnya.

Lalu dibalas pemilik akun @dekhamal.

“Susah bro, orang ini udh hilang rasa empati dan nurani nya, yg di otak nya cuman nyinyir,, Tanya in bro lagu kebangsaan Indonesia Raya udah hapalan belon, besok ujian gtu bro… Terus antena, panci, pompa air udh dibalikin belon itu… Ya Allah nih orang ya parah..,” tulisnya.

“Dicari cuitan Roy Sukro yang telah menghilang, kecepatan tangannya melebihi otaknya sih, ga punya rasa empati sama sekali terhadap prajurit yg sedang mengalami musibah,” tulis akun Firza Husain.

Sebelumnya, lewat keterangan tertulis, Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispen AL) menyebutkan, kapal buatan Jerman tahun 1977 itu sebelumnya telah meminta izin menyelam ke Komandan Gugus Tempur Laut II (Danguspurla II) untuk melaksanakan penembakan Torpedo SUT.

“Namun, setelah izin diberikan, KRI Nanggala hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi,” demikian keterangan tertulis Dispen AL, Rabu malam.

Selanjutnya, TNI AL langsung melakukan pencarian dengan mengerahkan KRI Raden Eddy Martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, dan KRI Diponegoro-365.

Ketiga KRI itu melakukan pencarian dengan menggunakan sonar aktif di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402 melalui metode Cordon 2.000 yrds dan hasilnya nihil.

“Pukul 07.00 WIB dilaksanakan pengamatan udara dengan helikopter ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam,” demikian keterangan tertulis tersebut. (ARN)

IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca