Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) mengakui bahwa Arab Saudi sedang dalam diskusi untuk menjual saham dari perusahaan minyak negara Saudi Aramco ke perusahaan energi global terkemuka, namun menyebut hanya 1% saja yang akan dijual.
Dalam wawancara yang disiarkan televisi Saudi pada hari Selasa (27/04) MbS mengatakan bahwa Aramco, perusahaan minyak terbesar dunia yang terdaftar di bursa Saudi pada akhir 2019, mungkin akan menjual lebih banyak saham kepada investor internasional dalam satu atau dua tahun ke depan.
BACA JUGA:
- Bin Salman Klaim Saudi Ingin Jalin Hubungan Baik dengan Iran
- Serangan Yaman ke ARAMCO Tepat Saat Pertemuan Rahasia Netanyahu, Pompeo, Bin Salman
“Sekarang ada pembicaraan untuk akuisisi 1 persen saham oleh perusahaan energi global terkemuka dalam kesepakatan penting yang akan meningkatkan penjualan Aramco di sebuah negara besar,” katanya sebagaimana dikutip Al-Jazeera, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
“Ada pembicaraan dengan beberapa perusahaan lain untuk saham yang berbeda-beda, dan sebagian saham Aramco dapat ditransfer ke Dana Investasi Publik (PIF) (Saudi) serta sebagian terdaftar … di bursa Saudi,” katanya dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh TV Saudi, menandai ulang tahun kelima Visi 2030, inisiatif negara untuk mendiversifikasi ekonominya dari minyak.
BACA JUGA:
- Video: Kebakaran Besar di Fasilitas Aramco Saudi Pasca Dihantam Rudal Yaman
- 3 Drone Yaman Serang Aramco dan Pangkalan Raja Khalid
Sebelummya, Saudi Aramco melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bursa saham Saudi pada 2019. Dari aksi korporasi tersebut, Saudi Aramco mengklaim mampu menghimpun dana hingga 30 miliar dolar AS. Menurut otoritas Kerajaan, dana hasil IPO ini digunakan kerajaan untuk menanamkan investasi baru di luar negeri dan proyek diversifikasi ekonomi di dalam negeri. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
