Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Dalam sebuah wawancara kemarin, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman mengubah nadanya saat membicarakan gerakan Ansarulah, mengatakan bahwa Houthi benar-benar memiliki temperamen dan sifat Arab-Yaman.
Mohammed bin Salman membuat komentarnya dalam wawancara televisi yang disiarkan pada Selasa malam. Dimana ia juga menegaskan kembali rencana pemerintah Saudi untuk mengakhiri konflik Yaman.
BACA JUGA:
- Putra Mahkota Saudi Akui Berusaha Jual Saham Aramco ke Perusahaan Asing
- Tentara AS Tewas dalam Sebuah Operasi di Yaman
Ia meminta gerakan Ansarullah Yaman untuk bernegosiasi dengan semua kelompok Yaman guna memastikan hak-hak semua warga Yaman dan kepentingan wilayah tersebut.
Putra Mahkota Saudi juga mengadopsi bahasa yang lebih diplomatis, mengatakan bahwa Houthi memiliki temperamen dan sifat orang Yaman dan Arab.
BACA JUGA:
- Yaman Kerahkan Pasukan Khusus ke Marib untuk Perang Kota
- Yaman: Dinas Intelijen Miliki Banyak Agen di Pasukan Koalisi Saudi
Bin Salman mengklaim bahwa kekhawatiran Riyadh tentang kekuatan Ansarullah adalah wajar dan bahwa negara manapun tidak akan mengizinkan militan atau organisasi bersenjata bergerak di perbatasannya.
Arab Saudi yang di awal perangnya terhadap Yaman mengklaim akan menghancurkan gerakan rakyat Ansharullah dalam beberapa minggu, hingga kini setelah lebih dari 6 tahun gagal mencapai tujuannya.
Negara termiskin di semenanjung Arab yang menjadi sasaran agresi dan blokade habis-habisan itu dalam perlawanannya kini mulai memindahkan perang ke Saudi melalui pembalasan serangan rudal dan drone, menyerang target militer dan situs-situs ekonomi penting, diantaranya perusahaan minyak raksasa, Aramco.
Berbagai pengamat menyebut bahwa Arab Saudi terjebak dalam rawa perang Yaman, dan saat ini tengah mencari cara untuk mengakhiri perang dengan sekaligus menyelamatkan muka. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
