Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Batas waktu bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintahan baru akan berakhir pada tengah malam waktu setempat, sementara tidak ada tanda hingga hari Selasa bahwa pemimpin terlama negara itu dapat memecahkan lebih dari dua tahun kebuntuan politik.
Juga tidak ada jaminan bahwa, jika pemimpin sayap kanan itu gagal membentuk koalisi baru, partai-partai di luar pemerintahan sementara dapat menjembatani perbedaan politik dan menggulingkannya.
BACA JUGA:
- Netanyahu Dilempari Botol dan Diteriaki, Pasca Insiden di Israel Utara
- Israel Diserang Rudal, Lieberman: Pemerintahan Netanyahu Lumpuh
Netanyahu, 71 tahun, telah menjabat sejak 2009 dan juga menjabat selama tiga tahun pada 1990-an. Ia telah memperjuangkan kehidupan politiknya melalui empat pemilihan yang tidak meyakinkan sejak 2019 dan diadili atas tuduhan korupsi yang ia bantah.
Reuters menyebut jika Netanyahu gagal melakukan kejutan di menit-menit terakhir pada tengah malam, Presiden Reuven Rivlin dapat menugaskan tugas pembentukan koalisi kepada anggota parlemen lainnya. Diperkirakan secara luas adalah Yair Lapid, 57, yang partai sentrisnya Yesh Atid menempati posisi kedua setelah Likud Netanyahu dalam pemungutan suara 23 Maret. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS