Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), mengatakan bahwa serangkaian bencana keamanan monumental tepat di dalam wilayah pendudukan baru-baru ini, menunjukkan kerentanan rezim Israel.
“Gelembung keamanan Israel telah meledak,” kata Mayor Jenderal Hossein Salami dalam wawancara yang disiarkan televisi pada Rabu malam.
Ia mengatakan citra rezim yang digambarkan melalui operasi psikologis telah dihancurkan, menambahkan, “Hari ini, Anda dapat melihat wajah [nyata] rezim Zionis dalam proporsi yang sebenarnya.”
BACA JUGA:
- Perlawanan Palestina Tembakkan Rentetan Rudal ke Israel, Picu Sirene Iron Dome
- Menhan Iran: Meratakan Haifa dan Tel Aviv Hanya Tunggu Sinyal Khamene’i
Komandan Iran itu mengutip insiden keamanan berturut-turut yang telah diderita rezim selama satu hingga dua bulan terakhir sebagai kasus-kasus yang mencerminkan kerentanan total.
Insiden maritim yang melibatkan kapal-kapal Israel, kata Salami, menunjukkan bagaimana perdagangannya, yang 90 persennya melalui perairan internasional, “dapat dengan mudah mengalami hambatan serius.”
Jenderal Salami mengingat ledakan dahsyat yang mengguncang pabrik rudal Israel di bagian tengah wilayah pendudukan pada bulan April dan menimbulkan awan jamur yang “benar-benar mirip dengan ledakan nuklir”. Ia menyebutkan klaim rezim bahwa ledakan itu adalah hasil dari tes, menanyakan dengan nada mengejek, bagaimana mungkin mereka memilih pabrik itu dari semua tempat untuk melakukan apa yang disebut tes.
BACA JUGA:
- Kebakaran Besar Landa Kilang Minyak di Haifa, Israel Utara
- Ledakan Dahsyat di Pabrik Produksi Rudal Israel
“Seolah-olah terkena “efek domino,” insiden itu terjadi akibat ledakan di pabrik Kimia Haifa, rezim yang mengumumkan bahwa sejumlah perusahaannya diserang dunia maya, ledakan lain di dekat Bandara Ben Gurion, dan pembunuhan beberapa operator Mossad di Irak utara, Jenderal Salami menambahkan.
Kehancuran Rezim Israel Hanya membutuhkan Satu Operasi’
Komandan Iran tersebut juga mengatakan bahwa kontur geografis dari wilayah yang diduduki oleh rezim Israel juga membuatnya terbuka terhadap potensi serangan fatal. “Di beberapa daerah, luas wilayahnya [hanya] 14 kilometer. Makanya, pukulan pertama juga bisa jadi yang terakhir, ”ujarnya.
“Kelemahan terbesar rezim Zionis adalah bahwa tindakan taktis apa pun juga dapat menjadi kekalahan strategis, yang berarti bahwa rezim tersebut dapat dihancurkan hanya melalui satu operasi,” jelas Jenderal Salami.
Amerika juga tidak dapat datang untuk membantu mereka, kata komandan itu, “karena kedekatan yang dulu disaksikan di jajaran aktor dunia yang jahat dan sombong itu, kini berantakan.”(ARN)
