Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Serangan udara Israel menargetkan kantor bantuan kemanusiaan Bulan Sabit Merah Qatar (QRCS) di Gaza, menewaskan dua warga Palestina dan melukai 10 lainnya.
Organisasi kemanusiaan itu mengumumkan dalam postingan twitter bahwa kantornya diserang “oleh pasukan pendudukan Israel” pada hari Senin (17/05).
BACA JUGA:
- Rudal Israel Hancurkan Kantor Media Internasional di Gaza
- AP Tuntut Penyelidikan Independen atas Pemboman Israel ke Kantornya di Gaza
“Bulan Sabit Merah Qatar mengutuk penargetan markas besarnya di Gaza [dan] menegaskan kembali kebutuhan untuk mengizinkan tim bantuan bekerja sesuai dengan hukum humaniter internasional,” tambahnya.
وأن استهداف فرق #الهلال_الأحمر ومقراته يعد انتهاكا للقانون الدولي الإنساني. كما يؤكد على استمراره في تقديم المساعدات الإغاثية للمتضررين في قطاع غزة بالتعاون مع الهلال الأحمر الفلسطيني. pic.twitter.com/iJrXzdwCzb
— الهلال الأحمر القطري (@QRCS) May 17, 2021
Sekretaris Jenderal QRCS Ali bin Hassan Al Hammadi mengecam serangan itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap Konvensi Jenewa, yang juga ditandatangani Israel.
Sebelumnya, pesawat tempur Israel mengebom Menara Al-Galaa di pusat Kota Gaza, yang menampung kantor pusat saluran TV dan kantor berita Arab dan internasional.
BACA JUGA:
- Hizbullah: Kami Menunggu Hari untuk Gabung Perlawanan Palestina
- Pakar: Hanya Kekuatan yang Bisa Hentikan Kekejaman Israel
Menanggapi serangan ini, Anggota Dewan Perwakilan AS Rashida Tlaib mengatakan dalam cuitannya di “Twitter” bahwa “Israel menargetkan Kantor media agar dunia tidak melihat pembantaian warga Palestina dan kejahatan perang yang dipimpin oleh Presiden Apartheid Benjamin Netanyahu.”
“Tujuannya agar dunia tidak melihat pembunuhan bayi, anak-anak, dan orang tua mereka. Ini adalah bagaimana agar dunia tidak dapat melihat orang-orang Palestina dibantai,” ungkap Tlaib dalam postingan twitternya.
Sementara itu, Associated Press menginginkan penyelidikan independen terhadap pemboman entitas Zionis itu atas kantornya dan kantor bagi organisasi penyiaran al-Jazeera itu.
Sally Buzbee mengatakan organisasinya belum melihat bukti dari pejabat ‘Israel’ untuk membenarkan pemboman, yang meratakan blok menara al-Jalaa 12 lantai itu pada hari Sabtu lalu. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS