Arab Saudi

Pesta Setengah Bugil di Arab Saudi Tuai Kontroversi

Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM Video pesta dansa yang diselenggarakan oleh seleb media sosial di Arab Saudi memicu kontroversi hanya beberapa hari setelah kerajaan dikecam karena membatasi penggunaan pengeras suara eksternal selama adzan di masjid.

Video dan gambar pesta tersebut beredar di media sosial Saudi, dengan orang-orang menyuarakan kemarahan pada apa yang mereka sebut “pesta jahiliyah” di kerajaan sebagai alternatif pengeras suara masjid, PressTV melaporkan.

BACA JUGA:

Beberapa pengamat percaya bahwa langkah tersebut dilakukan dalam kerangka upaya Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) untuk “memodernisasi” kerajaan.

Namun, banyak warga negara Saudi mengatakan MBS sedang mencoba melakukan kudeta sosial lengkap dengan merusak akar Arab dan Islam dari identitas rakyat Saudi dengan dalih memerangi ekstremisme dan mendiversifikasi sumber pendapatan kerajaan.

Mereka percaya Bin Salman sedang menggantikan ekstremisme Wahhabi dengan jenis ekstremisme lain yang melibatkan penerapan budaya Barat pada masyarakat yang sangat berbeda dan sangat religius.

BACA JUGA:

Di Twitter, warga negara Saudi menanggapi dengan tagar yang diterjemahkan menjadi “tindakan tidak bermoral selebriti Saudi”, untuk mengkritik pesta semacam itu, yang melibatkan tarian wanita setengah telanjang, dalam masyarakat Saudi yang ultra-konservatif.

Pesta Setengah Bugil di Arab Saudi Tuai Kontroversi

Pesta Seks di Arab Saudi

Beberapa orang bahkan meminta otoritas Saudi untuk menangkap dan menghukum penyelenggara pesta. Lainnya, mengkritik satgas Covid-19 yang membiarkan puluhan orang yang ikut dalam pesta meskipun ada pembatasan kegiatan di kerajaan.

Minggu lalu, Kementerian Urusan Islam Arab Saudi mengeluarkan catatan yang membatasi penggunaan pengeras suara eksternal masjid selama adzan, memberi tahu masjid untuk memastikan bahwa volume “tidak melebihi sepertiga dari volume penuh pengeras suara.”

BACA JUGA:

Namun, kementerian Saudi kemudian mengizinkan penggunaan pengeras suara eksternal untuk hari Jumat dan dua Idul Fitri (hari raya Islam), setelah keputusan sebelumnya dikecam secara luas oleh para aktivis yang mendesak pihak berwenang untuk tidak memberlakukan pembatasan pada shalat Jumat karena orang-orang yang shalat di luar masjid tidak bisa mendengar khotbah. (ARN)

IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: