Amerika

Analis: AS-Saudi Gali Lubang untuk Mereka Sendiri di Yaman

Analis: AS-Saudi Gali Lubang untuk Mereka Sendiri di Yaman

AS, sama seperti Saudi, tampaknya tak melihat kenyataan. Mereka ada dalam lubang yang mereka gali sendiri, dan harus benar-benar berhenti menggalinya lebih dalam

Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM Amerika Serikat dan Arab Saudi menggali lubang mereka sendiri di Yaman. Secara akal sehat, mereka seharusnya berhenti menggalinya lebih dalam. Mantan diplomat Amerika dan analis politik J. Michael Springmann menyampaikan hal ini mengomentari kunjungan kepala Pentagon ke Riyadh.

Springmann membuat pernyataan ini dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada hari Jumat (04/06) setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menggelar pembicaraan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) pada hari Rabu dan membahas keamanan regional serta perang di Yaman.

BACA JUGA:

Amerika Serikat dan Arab Saudi mengadakan pembicaraan mengenai perang mereka atas Yaman setelah tentara Yaman meningkatkan kemenangan di medan perang dan melancarkan serangan balasan hingga ke wilayah kerajaan.

“Sejak Maret 2015, sekarang lebih dari enam tahun yang lalu, Kerajaan Arab Saudi, yang didukung oleh AS, Inggris, serta negara-negara Eropa lainnya seperti Prancis dan Jerman, telah mengobarkan perang terhadap Yaman. Negara yang malang itu, negara Arab termiskin di dunia itu, harus menderita korban ratusan ribu warga sipil tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, dan infrastrukturnya hancur. PBB menyebut ini sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia,” kata Springmann.

Analis: AS-Saudi Gali Lubang untuk Mereka Sendiri di Yaman

Perang Yaman

“Tapi tunggu, bukankah Presiden baru Joe Biden berjanji untuk menghentikan perang ini?” ia bertanya dan kemudian menjawab sendiri, “Ya.”

Analis itu berkata bahwa pada bulan Februari Biden berkata dalam sebuah pidato di Departemen Luar Negeri untuk mengakhiri perang Yaman, dan menyatakan bahwa untuk menegaskan komitmen ini AS akan mengakhiri semua dukungan untuk operasi ofensif dalam perang di Yaman, termasuk penjualan senjata yang relevan.

BACA JUGA:

Namun pada saat yang sama Biden juga mengatakan hal yang kontradiktif dengan menyebut bahwa Arab Saudi menghadapi serangan rudal, serangan UAV (drone) dan ancaman lain dari pasukan yang dipasok Iran di beberapa negara. Dan menyebut bahwa AS akan terus mendukung dan membantu Arab Saudi mempertahankan kedaulatannya dan integritas teritorialnya serta rakyatnya.

“Sebuah oksimoron? Sebuah ketidakkonsistenan?” ujar Springmann mempertanyakan pernyataan Biden.

Austin, pada kunjungannya, berbicara dengan putra mahkota Saudi pada 2 Juni dan mereka membahas keamanan regional dan perang di Yaman.

Austin dan MBS mengadakan pembicaraan tentang “upaya bilateral yang sedang berlangsung untuk meningkatkan pertahanan Arab Saudi,” kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan.

Springmann dalam tanggapannya mengatakan, “Selain menyalahkan Iran atas semua masalah Saudi dengan Ansharullah, Biden, Austin dan media Barat tampaknya telah melewatkan pernyataan pekan lalu oleh Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) Jenderal Marinir Frank McKenzie, yang menyebut bahwa ‘Mereka [Arab Saudi] berada di bawah pengeboman terus-menerus dari Yaman, dengan berbagai rudal balistik, rudal jelajah, dan drone yang membuat mereka sangat khawatir.’”

“Amerika Serikat, sama seperti Arab Saudi, tampaknya tidak melihat kenyataan. Mereka berada di dalam lubang yang mereka gali sendiri, dan harus benar-benar berhenti menggalinya lebih dalam,” pungkasnya. (ARN)

IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca