Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Ribuan pengunjuk rasa menggelar demonstrasi massal di provinsi barat laut Yaman, Sa’ada, untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas Amerika Serikat dan kebijakan jahat rezim Israel serta tindakan kriminal mereka terhadap Muslim.
Kerumunan besar orang berbaris di sepanjang jalan-jalan di ibu kota provinsi Sa’ada pada hari Jumat (04/06), mengibarkan bendera Palestina bersama bendera Yaman dan meneriakkan slogan-slogan solidaritas dengan perjuangan Palestina.
BACA JUGA:
- Abdulmalik Houthi: Kami Bagian dari Formula Quds yang Diumumkan Sekjen Hizbullah
- Analis: AS-Saudi Gali Lubang untuk Mereka Sendiri di Yaman
Mereka menolak kebijakan Washington dan sekutunya di kawasan Timur Tengah, mereka juga mengangkat foto mendiang pemimpin gerakan Ansarullah Yaman Sayyed Hussein Badreddin al-Houthi dan meneriakkan “Matilah Amerika” dan “Matilah Israel.”
“Kami akan terus meneriakkan slogan kebebasan untuk melawan kebijakan kriminal Amerika Serikat dan Israel terhadap negara-negara dunia Muslim. Kami menyerukan kepada semua Muslim untuk meluncurkan kampanye memboikot barang dan produk Amerika dan Israel,” bunyi pernyataan para demonstran yang dibacakan.
Pernyataan itu menambahkan, “Perlu untuk menghadapi agresi musuh dan untuk memberikan bantuan keuangan dan tenaga ke medan perang untuk memaksa musuh menghentikan agresinya terhadap negara kita.”
BACA JUGA:
- Pejabat Hizbullah: Yaman ada di Jantung Palestina
- Demo Besar-besaran di Seluruh Yaman Dukung Pembebasan Palestina
Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi dari ibukota Yaman, Sana’a, pada hari Kamis, pemimpin Ansarullah, Abdul-Malik al-Houthi, menekankan bahwa Yaman adalah bagian dari persamaan al-Quds dan akan secara efektif hadir dalam pertempuran melawan rezim Israel.
Panglima Ansarullah itu kemudian memuji Iran sebagai pendukung utama front perlawanan di kawasan.
Houthi juga menyoroti bahwa Washington dan Tel Aviv telah menggunakan teroris Takfiri untuk menciptakan perpecahan di antara negara-negara Muslim.
Houthi menekankan bahwa solusi damai untuk konflik Yaman dapat dicapai setelah koalisi yang dipimpin Saudi menghentikan agresi militer dan pengepungan brutal terhadap negara Arab yang miskin itu. (ARN)
Sumber: PressTV
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS