Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Hamas merilis rekaman seorang tentara Israel, yang ditahan oleh gerakan perlawanan Palestina selama lima tahun, dari 2006, serta rekaman audio milik tentara Israel lainnya yang ditahan oleh kelompok tersebut.
Jaringan televisi Aljazeera Qatar menayangkan rekaman dan trek audio pada hari Minggu setelah dilaporkan menerimanya langsung dari kelompok yang berbasis di wilayah Palestina yang diblokade Tel Aviv di Jalur Gaza.
BACA JUGA:
- Menolak Dijadikan Arena Konflik, Irak Tuntut Turki Tarik Pasukan
- Pemimpin Boko Haram Tewas Bunuh Diri dengan Cara Meledakkan Bom
Gilad Schalit, mantan tahanan, terlihat dalam rekaman memohon rezim Israel untuk membantu membebaskannya dan tentara Israel lainnya yang ditangkap, di mana berharap para pejabat Israel masih memikirkan para tahanan.
Saluran 12 (Kan) mengutip aparat keamanan Israel yang mengidentifikasi orang yang berbicara dalam rekaman audio sebagai Avera Mengistu, warga Israel yang dilaporkan telah dipenjara oleh Hamas sejak 2014.
Hamas releases footage of ex-Israeli prisoner, voice of current inmatehttps://t.co/ZWkAybiqt5 pic.twitter.com/0XtkgeIKwq
— Press TV (@PressTV) June 7, 2021
Setelah mendengar audio, ibu Mengistu mengatakan “Saya menunggu putra saya dan berharap untuk segera bertemu dengannya, seperti yang selalu mereka janjikan kepada saya,” mengacu pada janji rutin pejabat Israel untuk pembebasannya.
Menurut Tel Aviv, gerakan perlawanan yang berbasis di Gaza juga menahan orang Israel lainnya bernama Hisham al-Sayed.
BACA JUGA:
- Pejabat Hizbullah: Yaman ada di Jantung Palestina
- Reaksi Palestina Terhadap Kesepakatan Koalisi Israel
Kelompok perlawanan yang berbasis di Gaza telah menggunakan kartu tahanan untuk memungkinkan pembebasan ribuan warga Palestina, yang ditahan dalam kondisi yang mengerikan dan ditolak hak-hak paling dasar mereka, di penjara di seluruh wilayah pendudukan.
Dengan mempertahankan Schalit, kelompok itu berhasil membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.
Sebelumnya, pejabat militer senior Hamas Marwan Issa mengungkapkan bagaimana gerakan itu berulang kali mencegah rezim mengakses Schalit, sebelum membebaskannya pada 2011.
“Lebih dari sekali, Israel telah mencoba untuk menculik tokoh senior Hamas, termasuk Ahmad Jabari dan Ra’ed Al-Attar, serta menawarkan sejumlah besar uang kepada siapa saja yang akan membawa informasi tentang Schalit, dan gagal,” katanya.
Pelepasan bukti oleh Hamas terjadi ketika kelompok itu dilaporkan berada di tengah upaya untuk mewujudkan pembebasan lebih banyak tahanan dari penangkaran Israel. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
