Venezuela, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan negaranya telah sekali dan untuk selamanya menyingkirkan penindasan AS, memperingatkan bahwa segala upaya untuk mencampuri urusan negara tidak akan ditoleransi oleh rakyat Venezuela.
Maduro, yang berbicara dalam wawancara 85 menit dengan TV Bloomberg pada hari Jumat, meremehkan sanksi ekonomi AS terhadap negaranya, mencatat bahwa pemerintahnya telah memperkenalkan ” perang ekonomi ” untuk mengurangi dampak larangan AS di negara Amerika Selatan itu.
BACA JUGA:
- Venezuela Kecam Facebook Karena Blokir Akun Maduro
- Maduro: Venezuela akan Terus Kerjasama dengan Iran, Rusia dan China
“Dengan sangat cepat, bolivar akan sekali lagi menempati peran yang kuat dan lebih besar dalam kehidupan ekonomi dan komersial negara ini,” katanya.
Di bagian lain dari wawancaranya, Maduro bersikeras bahwa pemerintahnya tidak akan mengalah “jika AS terus menodongkan pistol ke kepalanya”.
Tuntutan apapun untuk perubahan dalam kebijakan domestik adalah “permainan berakhir,” ujar presiden Venezuela memperingatkan.
BACA JUGA:
- Aliansi Politik Maduro Menangkan Kursi Mayoritas di Parlemen
- AS Ancam Kuba dan Venezuela untuk Tolak Kapal Iran
“Tidak ada negara di dunia , tidak ada negara, dan apalagi Venezuela, yang mau bertekuk-lutut dan mengkhianati leluhurnya,” tegas Maduro.
Ia menolak klaim pejabat Amerika bahwa Caracas telah menjadi terisolasi di dunia setelah melepaskan diri dari pengaruh AS, dengan mengatakan bahwa negaranya hanya membebaskan diri dari penindasan AS yang “irasional, ekstremis, dan kejam”.
Presiden Venezuela itu menambahkan bahwa sekarang, Rusia, China, Iran, dan Kuba adalah sekutu negaranya sementara oposisi domestiknya tidak berdaya.
“Jika Venezuela menderita citra buruk,” kata Maduro, itu karena kampanye yang didanai dengan baik untuk menjelekkannya dan pemerintah sosialisnya. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
