Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemerintah Iran mengatakan bahwa tindakan sabotase gagal yang menargetkan sebuah bangunan milik Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) bulan lalu dilakukan oleh rezim Israel dengan tujuan menghentikan pembicaraan yang sedang berlangsung di Wina mengenai kemungkinan kebangkitan kesepakatan nuklir 2015.
Berbicara pada konferensi pers mingguannya pada hari Selasa, Ali Rabiei, juru bicara pemerintah, menyebut penggambaran media tentang operasi sabotase yang dilakukan rezim Tel Aviv itu “tidak akurat”. Ia menegaskan bahwa insiden itu hanya menyebabkan kerusakan material kecil dan tidak ada korban jiwa.
Pernyataan Rabei ini merupakan tanggapan atas citra satelit yang baru-baru ini dirilis oleh media Israel tentang apa yang mereka klaim sebagai kerusakan dari tindakan sabotase pada 23 Juni terhadap sebuah gedung AEOI di dekat kota Karaj, ibukota provinsi Provinsi Alborz Iran.
Rabiei tidak memberikan perincian tentang bagaimana operasi sabotase itu terjadi, tetapi mengatakan insiden itu sedikit merusak atap gudang di lokasi tersebut.
BACA JUGA:
- Mantan Kepala Intel Israel: Netanyahu Gagal Cegah Program Nuklir Iran
- Mossad Berada Dibalik Serangan ke Situs Nuklir Iran
Ia menjelaskan bahwa tindakan sabotase itu gagal menimbulkan kerusakan pada peralatan penting yang disimpan di dalam gedung, dan citra satelit itu diambil ketika atap yang rusak dibongkar untuk diperbaiki.
“Rezim Zionis (Israel) melakukan langkah-langkah ini dengan anggapan bahwa (serangan) itu bisa memberi sinyal bahwa mereka dapat menghentikan Iran, dan untuk mengatakan bahwa dunia tidak perlu bernegosiasi dengan Iran. Tetapi tindakan sabotase apa pun sejauh ini hanya meningkatkan kemampuan kami, ” kata juru bicara itu sebagaimana dikutip Press TV.
Upaya seperti itu untuk mengganggu kegiatan nuklir damai Iran telah gagal berkat kewaspadaan organisasi keamanan dan pertahanan Iran.
Sebelumnya pada bulan April, fasilitas nuklir Natanz Iran dilanda tindakan sabotase, yang disebut Iran sebagai “terorisme nuklir” dan “kejahatan perang.” Serangan yang dipersalahkan pada Israel itu menargetkan jaringan distribusi listrik dari fasilitas pengayaan dan menyebabkan pemadaman. (ARN)
Sebar:
