arrahmahnews

Jurus Gubernur Bali Tangkal Covid-19 Pakai Cara Gaib

Bali, ARRAHMAHNEWS.COM Gubernur Bali Wayan Koster melakukan pertemuan secara daring dengan bendesa adat, perbekel dan lurah se-Bali, Minggu (11/7). Dalam pertemuan tersebut, Koster menyuruh dilakukan cara niskala (gaib) lagi untuk menangkal Covid-19 yang makin menggila di Bali. Dalam sehari, menembus 600-an kasus baru.

“Untuk mempercepat pengendalian aktivitas masyarakat, maka sesuai tugas Satgas Gotong Royong desa adat, tugas relawan desa dan kelurahan agar diaktifkann kembali. Tugasnya skala niskala,” kata Koster dalam arahannya didampingi sejumlah pejabat di Pemprov Bali yang juga disiarkan melalui Youtube Pemerintah Provinsi Bali.

BACA JUGA:

Koster pun menjelaskan, secara niskala, maka akan dilakukan upacara Ngrastiti Bhakti. Dikatakan, kegiatan ini dilakukan dari tingkat desa, kabupaten, hingga provinsi.

 

“Tolong dicatat, untuk tugas niskala akan dilaksanakan upakara Ngrastiti Bhakti mulai dari desa adat, kabupaten sampai provinsi,” terangnya

Dia menjelaskan, acara ini harus dilaksanakan pada 14 Juli 2021. Pelaksanakannya dilakukan serentak se-Bali. Yakni pada Pukul 09.00 Wita.

Jurus Gubernur Bali Tangkal Covid-19 Pakai Cara Gaib

Gubernur Bali Wayan Koster tanpa masker saat bertemu secara daring, Minggu (11:7) (Screenshoot YouTube Pemerintah Provinsi Bali)

“Jadi, akan melaksanakan dengan cara kita. Kearifan lokal yang kita punya. Tradisi Bali,” bebernya.

Untuk di tingkat desa, dia menyebutkan, akan dilaksanakan Ngrastiti Bhakti Nunas Ica di pura kahyangan tiga/desa. Sedangkan di tingkat kabupaten/kota dilakukan pura sesuai tingkatannya. Bisa di pura Sad kahyangan atau pura dang kahyangan setelah berkoordinasi dengan PHDI kabupaten/kota setempat. “Provinsi juga,” jelasnya.

BACA JUGA:

Untuk pelaksanaannya, dia menyatakan akan dihadiri semua pemimpin di desa, kabupaten, dan provinsi secara terbatas. Dalam setiap pelaksanaannya tidak boleh lebih 20 orang.

“Sarana bhaktinya akan dikirim surat secara khusus. Banten pejati secara lengkap sesuai dresta desa setempat,” tuturnya.

Tidak itu saja, setelah melakukan upacara tersebut, juga dilakukan nyejer selama seminggu. Dari tanggal 14 sampai 20 Juli 2021.

Koster pun mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini adalah memohon atau nunas ica agar jagat Bali diberikan kerahayuan, tentram, tertib, disiplin, guyub, kompak, bersatu dan memohon agar pandemi covid-19 ini bisa diatasi dengan baik. (ARN)

Sumber: RadarBali

IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: