Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Pendiri PAN (Partai Amanat Nasional) Abdillah Toha dalam cuitannya pada hari Minggu 18 Juli 2021, mengungkapkan keprihatinannya terhadap para tokoh, profesional, ustad, da’i dan ulama, yang terus-menerus menghasut masyarakat untuk tidak percaya vaksin.
“Dari data2 yg dilaporkan resmi, sebagian besar korban covid dgn gejala berat dan yg meninggal adalah mereka yg belum divaksin.Karenanya sadarkah para tokoh, profesional, ustad, dai, ulama, yg mengarahkan orang utk tidak divaksin bertanggung jawab ibaratnya atas pembunuhan massal”.
BACA JUGA:
- Malaysia Bantah Stop Gunakan Vaksin Sinovac karena Tak Efektif
- Inilah Cara Iran Perangi Politisasi Vaksin Barat
Abdillah Toha mengakui bahwa sejauh ini pemerintah telah bekerja keras dalam memutus rantai penyebaran Corona, baik dengan vaksin maupun kebijakan-kebijakan lainnya. Namun, ia menyangkan bahwa kerja keras ini berusaha dibegal oleh pihak-pihak tertentu untuk menciptakan kegagalan.
Dari data2 yg dilaporkan resmi, sebagian besar korban covid dgn gejala berat dan yg meninggal adalah mereka yg belum divaksin.Karenanya sadarkah para tokoh, profesional, ustad, dai, ulama, yg mengarahkan orang utk tidak divaksin bertanggung jawab ibaratnya atas pembunuhan masal.
— Abdillah Toha (@AT_AbdillahToha) July 18, 2021
Ada banyak provokasi-provokasi yang meruntuhkan kesadaran masyarakat. Para pendakwa agama dan politisi serta oknum-oknum tertentu dengan sengaja menyerukan kepada umatnya untuk melanggar aturan, mendorong mereka ke rumah-rumah ibadah dengan dalih takut kepada Tuhan bukan kepada penyakit.
Hal-hal seperti ini yang merusak tatanan hidup sosial masyarakat, dengan mengesampingkan ikhtiar untuk menjaga umurnya. Kematian itu pasti. Menghindar dari virus Covid-19, berhati-hati dalam pandemi ini adalah bagian dari upaya untuk menghindar dari kematian. Ini sangat dianjurkan oleh agama.
Pemerintah sudah seharusnya menindak tegas para provokator yang berseliweran di media sosial, atau para pendakwa yang dengan sengaja mendorong masyarakat untuk melanggar prokes maupun PPKM.
BACA JUGA:
Merekalah sumber pembodohan masyarakat, menghancurkan kesadaran sosial masyarakat dengan suara-suara yang bersifat hasutan baik di medsos maupun di mimbar-mimbar masjid, yang mengajari masyarakat kita untuk tidak bernalar.
Begitu juga para politisi dan partai yang belum move on itu, berusaha merusak kesadaran masyarakat agar negara ini hancur. Demi kepentingan politik, mereka berusaha mendegradasi pemerintah, dan berusaha membuat pemerintah gagal dalam menangani pandemi ini.
Dalam hal ini, pemerintah harus tegas dan harus menindak mereka, karena ini akan menciptakan dampak negatif di masyarakat. Ini adalah situasi yang tidak boleh didiamkan.
Karena itulah, Abdillah mendesak Presiden Jokowi untuk mengambil sikap tegas sebagai seorang pemimpin. Situasi krisis di Indonesia dinilai bisa diatasi jika Jokowi berani membersihkan lalat-lalat politik.
Marilah kita beragama, dengan tetap menjunjung tinggi kemanusiaan karena itu juga bagian dari ajaran agama. Marilah kita hidup dengan akal sehat. Mari kita bersatu hadapi pandemi ini, tanpa orientasi politik, tanpa perbedaan, karena kita semua sama. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
