Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Pada hari ini, Senin (19/07), jamaah Haji akan mendaki Gunung Arafat, sebagai puncak ritual haji dan melaksanakan doa serta memohon ampun kepada Allah swt disana. Jemaah akan melakukan doa selama berjam-jam dan membaca Alquran di sana.
Setelah turun keesokan harinya, mereka akan mengumpulkan kerikil dan melempar jumroh.
Hanya 60.000 warga dan penduduk kerajaan yang sudah divaksinasi lengkap yang diizinkan untuk ambil bagian dalam ibadah Haji tahun ini. Jumlah ini jauh lebih kecil dari jumlah jamaah yang bisa melaksanakan ibadah Haji di waktu normal yang bisa mencapai hingga 2,5 juta peziarah.
BACA JUGA:
- Arab Saudi Curi 4 Juta Barel Minyak Yaman Setiap Bulannya
- Pasukan Saudi dan Milisi Pro UEA Saling Serang di Socotra Yaman
Sejak Hari Sabtu, para jamaah telah memulai ritual dengan melakukan “tawaf” di Masjidil Haram, mengelilingi Ka’bah. Mereka akan melaksanakan ritual rukun Islam ke-5 yang pada tahun ini masih memiliki banyak pembatasan seperti tahun lalu dikarenakan wabah pandemi Covid-19.
Para jamaah Haji mulai keluar dari kota suci Mekah menuju lembah Mina pada hari Minggu, di mana mereka akan bermalam disana. Mina terletak di lembah sempit yang dikelilingi oleh pegunungan berbatu, sekitar lima kilometer (tiga mil) dari Masjidil Haram, dan diubah setiap tahun menjadi perkemahan yang luas bagi para peziarah.
Untuk tahun ini bus yang membawa para jamaah ke sana, hanya diisi setengahnya saja untuk menghormati aturan jarak sosial. Pihak berwenang menyediakan 3.000 mobil listrik untuk mengangkut orang tua dan mereka yang memiliki mobilitas terbatas.
“Kami telah menerapkan jarak sosial di dalam kamp di mana ada empat peziarah di setiap kamar. Kami telah menempatkan penghalang di antara setiap tempat tidur untuk menerapkan jarak sosial, ”kata operator tur Hadi Fouad kepada AFP.
“Untuk area umum di kamp, seperti area sholat dan kafetaria, kami telah menugaskan perusahaan keamanan yang penjaganya tersebar di seluruh kamp untuk memastikan tidak ada kerumunan.” (ARN) Pada Hari ini, Senin (19/07), jamaah Haji akan mendaki Gunung Arafat, sebagai puncak ritual Haji dan melaksanakan doa serta memohon ampun kepada Allah Swt disana. Jemaah akan melakukan doa selama berjam-jam dan membaca Alquran disana.
BACA JUGA:
- Hamas Kecam Latihan Bersama 4 Negara Arab dengan NATO dan Israel
- Riyadh Danai Media dalam Proyek Lobi Baru Saudi di Amerika
Setelah turun keesokan harinya, mereka akan mengumpulkan kerikil dan melempar jumroh.
Hanya 60.000 warga dan penduduk kerajaan yang sudah divaksinasi lengkap yang diizinkan untuk ambil bagian dalam ibadah Haji tahun ini. Jumlah ini jauh lebih kecil dari jumlah jamaah yang bisa melaksanakan ibadah Haji di waktu normal yang bisa mencapai hingga 2,5 juta peziarah.
Sejak Hari Sabtu, para jamaah telah memulai ritual dengan melakukan “tawaf” di Masjidil Haram, mengelilingi Ka’bah. Mereka akan melaksanakan ritual rukun Islam ke-5 yang pada tahun ini masih memiliki banyak pembatasan seperti tahun lalu dikarenakan wabah pandemi Covid-19.
Para jamaah Haji mulai keluar dari kota suci Mekah menuju lembah Mina pada hari Minggu, di mana mereka akan bermalam disana. Mina terletak di lembah sempit yang dikelilingi oleh pegunungan berbatu, sekitar lima kilometer (tiga mil) dari Masjidil Haram, dan diubah setiap tahun menjadi perkemahan yang luas bagi para peziarah.
Untuk tahun ini bus yang membawa para jamaah ke sana, hanya diisi setengahnya saja untuk menghormati aturan jarak sosial. Pihak berwenang menyediakan 3.000 mobil listrik untuk mengangkut orang tua dan mereka yang memiliki mobilitas terbatas.
“Kami telah menerapkan jarak sosial di dalam kamp di mana ada empat peziarah di setiap kamar. Kami telah menempatkan penghalang di antara setiap tempat tidur untuk menerapkan jarak sosial, ”kata operator tur Hadi Fouad kepada AFP.
“Untuk area umum di kamp, seperti area sholat dan kafetaria, kami telah menugaskan perusahaan keamanan yang penjaganya tersebar di seluruh kamp untuk memastikan tidak ada kerumunan.” (ARN)
Sumber: Aljazeera
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
