Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemerintah Israel dibuat marah dengan keputusan perusahaan es krim Ben and Jerry yang berbasis di AS untuk menarik produk mereka dari Wilayah Pendudukan.
Menurut Al-Jazeera, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dengan dingin menyatakan bahwa Ben & Jerry’s akan menghadapi “konsekuensi serius” atas tindakan tersebut, dan Israel akan “bertindak agresif” terhadap “tindakan boikot yang ditujukan terhadap warganya”.
BACA JUGA:
- Akui Barang Milik Pemukim Israel, BDS Kecam Bahrain
- Pompeo: AS akan Tetapkan BDS sebagai Gerakan Anti-Semit
Bennett mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan CEO Unilever, perusahaan induk es krim Ben & Jerry, yang dibeli pada tahun 2000 dengan syarat pembuat es krim itu memiliki tingkat otonomi dari perusahaan induk untuk melindungi “misi sosial” perusahaan.
Menteri luar negeri Israel, Yair Lapid, juga mempertimbangkan keputusan itu, melalui Twitter ia menuduh gerai es krim populer itu “menyerah pada anti-semitisme”. Ia mengatakan bahwa dirinya akan meminta 30 negara bagian AS, yang telah meloloskan undang-undang anti-Boikot Divestasi dan Sanksi (BDS), untuk bertindak melawan Ben & Jerry’s.
Over 30 states in the United States have passed anti-BDS legislation in recent years. I plan on asking each of them to enforce these laws against Ben & Jerry's. They will not treat the State of Israel like this without a response.
— יאיר לפיד – Yair Lapid🟠 (@yairlapid) July 19, 2021
Dalam sebuah tweet ia mengatakan, “Keputusan Ben & Jerry mewakili penyerahan memalukan terhadap antisemitisme, BDS dan semua yang salah dengan wacana anti-Israel dan anti-Yahudi. Kami tidak akan diam.”
“Lebih dari 30 negara bagian di Amerika Serikat telah meloloskan undang-undang anti-BDS dalam beberapa tahun terakhir. Saya berencana meminta masing-masing dari mereka untuk menegakkan undang-undang ini terhadap Ben & Jerry’s. Mereka tidak akan memperlakukan Negara Israel seperti ini tanpa tanggapan,” ancamnya lebih lanjut.
BACA JUGA:
- Diplomat AS Tekan Pejabat Eropa Tolak BDS
- Aktivis Seru Gencarkan Gerakan BDS Tanggapi Pembongkaran Rumah Palestina oleh Israel
Ben and Jerry’s akan menghentikan penjualan es krim di pemukiman ilegal di Tepi Barat.
Namun, gerakan BDS telah menerima langkah ini sebagai kemenangan yang manis, dan menyambut baik keputusan tersebut, menyerukan Ben & Jerry’s untuk menghentikan perdagangan di seluruh Israel.
Following years of #BDS campaigns @benandjerrys has announced it will end sales of its ice cream in Israel's illegal settlements on stolen Palestinian land.
We warmly welcome their decision but call on Ben & Jerry's to end all operations in apartheid Israel.#BDSsuccess pic.twitter.com/0n1AjnPFaA
— BDS movement (@BDSmovement) July 19, 2021
“Kami berharap Ben and Jerry’s memahami bahwa, selaras dengan komitmen keadilan sosialnya, tidak akan ada bisnis seperti biasa di apartheid Israel,” kata BDS dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter mereka.
Ben & Jerry’s telah dengan vokal menyuarakan dukungannya untuk gerakan Black Lives Matter, dan gerakan keadilan sosial lainnya, dan telah menjadi sasaran kampanye lama untuk berhenti menjual es krim ikoniknya di tanah yang diduduki.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs web: “Kami percaya bahwa tidak konsisten dengan nilai-nilai kami untuk menjual es krim Ben & Jerry di Wilayah Pendudukan Palestina (OPT). Kami juga mendengar dan mengakui kekhawatiran yang dibagikan kepada kami oleh para penggemar dan mitra terpercaya kami.”
Perusahaan es krim itu akan terus berdagang dengan Israel di bawah perjanjian baru, tetapi tidak akan memperbarui perjanjian lisensi saat ini. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS