Pakistan, ARRAHMAHNEWS.COM – Pakistan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki kebenaran spionase India terhadap Perdana Menteri Imran Khan yang muncul dalam skandal Pegasus.
Menurut Sputnik, Pemerintah India saat ini menjadi sorotan setelah pihak oposisi menyalahkannya karena secara tidak sah mengintai lebih dari 300 warga negara India.
BACA JUGA:
- Skandal Pegasus Cermin Kediktatoran Rezim Saudi
- MBS Gunakan Spyware Pegasus Mata-matai Pejabat Lebanon dan Hizbullah
Tuduhan itu muncul setelah sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Inggris mengungkapkan dalam sebuah laporan bahwa malware Israel Pegasus memata-matai lebih dari 50.000 orang di seluruh dunia, termasuk jurnalis dan politisi.
The Washington Post sebelumnya melaporkan bahwa nomor telepon, yang pernah digunakan oleh PM Pakistan, juga diretas oleh spyware Pegasus. Saat terkunci ke perangkat, sistem pengintaian dapat menguras informasi mengenai catatan panggilan, pesan, obrolan WhatsApp, lokasi, dan aktivitas layar lainnya dari ponsel korban dan mengirimkan data-data itu ke penyerang.
“Kami telah mencatat dengan keprihatinan serius laporan media internasional baru-baru ini yang mengungkap operasi mata-mata terorganisir pemerintah India terhadap warganya sendiri, orang asing, serta Perdana Menteri Imran Khan, menggunakan spyware asal Israel” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Kementerian Luar Negeri Pakistan, menuntut perhatian khusus mengenai masalah ini dari Badan-badan PBB yang relevan.
BACA JUGA:
- Reporters Without Borders Desak Israel Stop Ekspor Spyware Berbahaya
- GILA! Saudi-UEA Sadap Telepon Puluhan Jurnalis Al-Jazeera dengan Spyware Israel
Laporan Metodologi Forensik oleh Amnesty International yang dirilis akhir pekan lalu mengklaim bahwa spyware Pegasus telah digunakan secara luas dan terus-menerus untuk memata-matai lebih dari 50.000 orang berpengaruh di seluruh dunia, termasuk di India.
Sebanyak 17 outlet media global, termasuk The Washington Post, dan publikasi India The Wire termasuk di antara yang bergabung dengan Amnesty International untuk melaporkan serangan spyware.
Di India, para pemimpin utama dari Partai Kongres, Rahul Gandhi dan Priyanka Gandhi Vadra, telah mengajukan pertanyaan tentang kemungkinan keterlibatan pemerintah India dalam serangan peretasan dalam upaya untuk menekan suara-suara yang menentang. (ARN)
Sumber: SputnikNews
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS