Irak, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekjen gerakan Asa’ib Ahl al-Haq, subdivisi Hashd al-Sha’abi, mengecam pernyataan Menlu Irak Fuad Hussein yang menyatakan kebutuhan Irak terhadap keberadaan pasuka AS.
Qais Khazali menyebut pernyataan itu sangat disayangkan dan tidak dapat diterima” bagi semua warga Irak yang bangga dengan institusi militer dan keamanan mereka.
“Semua orang tahu bahwa masalah ini tidak terkait dengan kepentingan Irak, tetapi terkait dengan kepentingan rezim Israel, yang menganggap Irak dan Irak sebagai musuh nomor satu,” kata Khazali.
“Pernyataan-pernyataan ini tidak mencerminkan kebenaran mengenai kemampuan yang dicapai oleh pasukan heroik kita baik dalam Angkatan Bersenjata, polisi federal Irak, Hashd al-Sha’abi dan dinas kontra-terorisme, serta pengalaman dan keterampilan yang diperoleh setelah kemenangan atas Daesh/ISIS,” tambahnya.
AS Bela Israel, Mata-matai Perlawanan Irak’
Sementara itu, masih menanggapi pernyataan kontroversial dari Menlu Irak, Komite Koordinasi Perlawanan Irak, yang terdiri dari perwakilan faksi anti-teror dalam Unit Mobilisasi Populer (PMU) atau Hashd al-Sha’abi, menegaskan perlunya penarikan semua pasukan asing dari negara itu.
BACA JUGA:
- Menlu Irak Dikecam Pasca Pernyataan ‘Irak Butuh AS’
- Kata’ib Hizbullah Serukan Pemerintahan Kadhimi Mundur
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh saluran TV al-Mayadeen, komite memperingatkan bahwa campur tangan pasukan asing dalam keamanan Irak dimaksudkan untuk memata-matai pekerjaan badan-badan keamanan negara. Menambahkan bahwa misi Angkatan Udara AS di Irak adalah untuk membela keamanan rezim Zionis dan memata-matai perlawanan.
“Kami menekankan syarat pasukan perlawanan, untuk tidak mengizinkan kehadiran personel militer asing di tanah Irak,” tambahnya.
“Penarikan pasukan pendudukan asing dari Irak harus dilakukan sepenuhnya dari seluruh wilayah Irak agar prosesnya menjadi nyata.” (ARN)
