arrahmahnews

Sekjen Hizbullah Peringatkan Bahaya Perang Psikologis Musuh Lewat Propaganda Media

“Saat ini, alat paling berbahaya dan penting dari perang propaganda musuh adalah jejaring sosial,… yang merupakan ancaman sekaligus peluang…”

Hizbullah, ARRAHMAHNEWS.COM Pemimpin Hizbullah memperingatkan tentang “perang psikologis” yang dikembangkan untuk melawan gerakan perlawanan Lebanon. Ia mengatakan kampanye propaganda media dimaksudkan untuk mempersiapkan landasan bagi krisis di negara Timur Tengah itu.

Sayid Hassan Nasrallah membuat pernyataan itu pada hari Rabu di tengah meningkatnya kemarahan atas komentar anti-Hizbullah yang dibuat oleh Patriark Maronit Lebanon, Bechara Boutros al-Rahi, menyusul serangan roket pembalasan oleh gerakan perlawanan di wilayah yang diduduki Israel.

Nasrallah memperingatkan terhadap reaksi sektarian, politik dan suku di media sosial yang memicu kebencian terhadap teman dan sekutu.

“Saat ini, alat paling berbahaya dan penting dari perang propaganda musuh adalah jejaring sosial,… yang merupakan ancaman sekaligus peluang. Kita harus mengubah ancaman menjadi peluang dan memanfaatkannya,” tambahnya sebagaiman dikutip Press TV.

BACA JUGA:

Nasrallah juga mendesak para pendukung Hizbullah untuk “membentengi” diri mereka sendiri dari “perang psikologis” dan menahan diri untuk tidak menuduh orang lain tanpa alasan atau menghina individu atas perbedaan pendapat.

“Negara kita berada dalam tahap kritis dan kita berada di tengah-tengah pertempuran yang keras dan panjang,” katanya. “Para pendukung perlawanan harus waspada dan memikul tanggung jawab tertentu. Setiap orang yang mengungkapkan pendapatnya dihormati dan tidak diperbolehkan menghina.”

Pada hari Rabu, Israel menyerang sebuah daerah di Lebanon selatan sebagai tanggapan atas dugaan tembakan roket ke tanah pendudukan.

Dua hari kemudian, unit Hizbullah menyerang lapangan terbuka di dekat posisi Israel, menggunakan puluhan roket. Media Israel mengatakan bahwa serangan roket pembalasan Hizbullah mengirim pemukim di Dataran Tinggi Golan yang diduduki dan Galilea berebut tempat berlindung.

BACA JUGA:

Pada hari Minggu, Rahi menyeru tentara Lebanon untuk “mengambil alih” bagian selatan negara itu, pangkalan utama Hizbullah.

“Kami menyerukan kepada tentara Libanon, yang bertanggung jawab dengan pasukan internasional untuk keamanan Selatan, untuk mengambil kendali atas seluruh tanah di Selatan, untuk secara ketat menerapkan Resolusi 1701 dan untuk mencegah peluncuran rudal dari wilayah Libanon, bukan demi keselamatan Israel, melainkan untuk keamanan Lebanon,” katanya seperti dikutip Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA).

Pendukung Hizbullah mengecam komentar Rahi di media sosial, menggunakan tagar “Pelindung bias” dan “penyokong penyerahan.”

Reporter Al-Manar Ali Shoeib berbicara kepada sang patriark dalam sebuah tweet, menulis, “Sekali saja, mintalah tentara Lebanon untuk mencegah serangan Israel daripada memintanya untuk mencegah penembakan roket!!” (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca