Eropa, ARRAHMAHNEWS.COM – Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan bahwa pemeriksaan Amerika Serikat yang terlalu ketat di bandara Kabul membuat evakuasi tepat waktu dari semua sekutu Afghanistan menjadi tidak mungkin.
Ada sekitar 60.000 warga Afghanistan, yang ingin dievakuasi oleh badan tersebut pada 31 Agustus, batas waktu yang telah ditetapkan AS untuk penarikan penuh pasukannya dari negara Asia Tengah itu.
BACA JUGA:
- Mullah Baradar Tiba di Kabul untuk Bentuk Pemerintahan Baru
- WNI Dievakuasi dari Afghanistan Tiba di Bandara Halim Perdanakusuma
Berbicara kepada AFP pada hari Sabtu, pejabat UE, Josep Borrell, mengatakan, “Secara matematis tidak mungkin” bagi mereka semua untuk pergi melalui terminal pada saat itu mengingat tindakan pencegahan AS yang sangat tinggi.
#BREAKING 'Impossible' to evacuate all allied Afghans by August 31: EU's Borrell to AFP pic.twitter.com/O3kxzYlnZf
— AFP News Agency (@AFP) August 21, 2021
Brussels telah mengeluh kepada Washington atas masalah ini, dengan mengatakan bahwa pemeriksaan Amerika telah mencegah ribuan staf bahkan untuk sekedar memasuki fasilitas tersebut.
“Sejauh yang saya tahu, untuk saat ini Amerika belum mengatakan mereka akan tetap tinggal setelah 31 Agustus…,” kata Borrell.
BACA JUGA:
Dia mengatakan hanya 150 dari 400 warga Afghanistan yang dipekerjakan Uni Eropa yang telah dievakuasi sejauh ini. “Saya sangat menyadari bahwa ini sangat tidak mencukupi,” katanya.
“Pesawat-pesawat berangkat sementara orang-orang masih berada di landasan,” kata pejabat itu.
Ia juga menyerukan pertemuan puncak UE untuk mengatasi situasi yang dialami blok itu karena penarikan kilat Washington pada April saat ini.
AS mengumumkan penarikan itu tepat setelah serangan Taliban yang dimaksudkan untuk memperbarui kekuasaan mereka atas negara itu.
Para militan kini telah memulihkan kendali mereka atas hampir seluruh Afghanistan, termasuk ibu kota, dan mengurus, apa yang mereka sebut, “transisi damai” kekuasaan. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS