Venezuela, ARRAHMAHNEWS.COM – Partai-partai oposisi utama Venezuela mengumumkan berakhirnya tiga tahun pemboikotan pemilu. Langkah ini dipuji oleh Presiden Nicolas Maduro dengan menyebutnya “layak mendapat tepuk tangan” karena kembali ke demokrasi.
Aliansi oposisi negara itu, yang disebut Persatuan Demokratik Meja Bundar (MUD), yang dipimpin oleh tokoh oposisi yang disponsori AS Juan Guaido, mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka akan berpartisipasi dalam pemilihan regional dan kota yang dijadwalkan pada 21 November.
BACA JUGA:
- Maduro: Venezuela Singkirkan Penindasan AS yang Irasional, Ekstremis dan Kejam
- Venezuela Nyatakan Dubes UE ‘Persona Non Grata’
MUD, bagaimanapun, mengatakan partisipasinya tidak berarti mereka percaya pemilihan akan bebas atau adil.
Aliansi itu memboikot pemilihan presiden 2018, yang dimenangkan Maduro, dan pemilihan legislatif 2020, di mana oposisi kehilangan kendali atas Kongres. Dalam kedua kasus, mereka mencap pemilihan sebagai “penipuan.” Keputusan untuk mengakhiri boikot dikeluarkan ketika perwakilan pemerintah dan oposisi terlibat dalam pembicaraan, yang dimediasi oleh Norwegia dan diselenggarakan oleh Meksiko.
Oposisi Venezuela
Pembicaraan, yang dimulai bulan lalu, bertujuan untuk menyelesaikan krisis politik yang melanda negara Amerika Latin itu setelah Guaido secara sepihak menyatakan dirinya sebagai “presiden sementara” pada Januari 2019.
Maduro menyambut pengumuman oposisi sebagai “layak mendapat tepuk tangan,” mengatakan bahwa “kedaulatan rakyat telah diterapkan kembali.”
BACA JUGA:
- Maduro Perintahkan Militer Venezuela Balas Setiap Agresi AS
- Maduro: Iran-Venezuela Sepakat Perkuat Kerjasama Lawan Imperialisme
“Saya akan duduk di kursi saya dengan popcorn pada 21 November untuk menyaksikan Juan Guaido memilih,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa. “Dan di sana, saya akan bertepuk tangan karena kami berhasil memasukkannya lagi ke dalam demokrasi”, seperti dilansir GloboVision.
Guaido, yang pengaruh politiknya terus berkurang, pada hari Selasa (31/08) sekali lagi menuduh bahwa “tidak ada syarat atau jaminan untuk pemilihan yang bebas dan adil.”
Guaido tidak hadir ketika tokoh oposisi lainnya mengumumkan keputusan untuk mengakhiri boikot pada konferensi pers Caracas. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
Sebar:
