Jepang, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan dalam sebuah langkah mengejutkan pada hari Jumat (03/08) bahwa ia akan mundur. Kemundurannya menyiapkan panggung untuk perdana menteri baru setelah masa jabatan satu tahunnya gagal akibat penanganan COVID-19 yang tidak populer dan menenggelamkan dukungan publik.
Suga, yang mengambil alih jabatan setelah Shinzo Abe mengundurkan diri September lalu dengan alasan kesehatan yang buruk, peringkat persetujuannya turun di bawah 30% ditengah perjuangan negara itu melawan gelombang infeksi COVID-19 terburuk menjelang pemilihan umum tahun ini.
Suga tidak memanfaatkan pencapaian besar terakhirnya, menjadi tuan rumah Olimpiade, yang ditunda beberapa bulan sebelum ia menjabat, karena kasus virus corona melonjak.
Keputusannya untuk tidak mencalonkan diri kembali sebagai presiden Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa bulan ini berarti partai tersebut akan memilih pemimpin baru, yang akan menjadi perdana menteri.
BACA JUGA:
- Kesehatan Memburuk, PM Jepang Mengundurkan Diri
- Jepang Perpanjang Status Darurat Virus Ditengah Olimpiade Tokyo
Penyiaran TBS yang dikutip Reuters pada Hari Jumat menyebut masih belum ada calon terdepan yang jelas, tetapi menteri populer yang bertanggung jawab atas peluncuran vaksinasi Jepang, Taro Kono, bermaksud untuk mencalonkan diri.
Sebelum rekor delapan tahun masa jabatan Abe, Jepang telah melalui enam perdana menteri dalam beberapa tahun, termasuk masa jabatan satu tahun pertama Abe yang bermasalah.
Saham Tokyo melonjak di tengah berita keputusan Suga, dengan benchmark Nikkei (.N225) naik 2% dan Topix (.TOPX) yang lebih luas mencapai level tertinggi sejak 1991.
“Saya ingin fokus pada tanggapan virus corona, jadi saya mengatakan kepada pertemuan eksekutif LDP bahwa saya telah memutuskan untuk tidak mencalonkan diri dalam persaingan kepemimpinan partai,” kata Suga kepada wartawan. “Saya menilai bahwa saya tidak bisa menyulap keduanya dan saya harus berkonsentrasi pada salah satu dari mereka.” (ARN)
Sebar:
