Guinea, ARRAHAHNEWS.COM – Sebuah unit elit tentara nasional mengumumkan telah merebut kekuasaan di Guinea dan menggulingkan presiden negara itu, Alpha Condé, dalam upaya kudeta. Pengumuman ini terjadi setelah tembakan keras terdengar di dekat istana presiden di ibukota, Conakry, pada Minggu pagi.
Tentara mengumumkan kepemimpinan negara telah digulingkan ditengah pergolakan politik terbaru yang melanda negara Afrika barat kaya mineral tetapi miskin itu. Muncul klaim yang saling bertentangan tentang siapa yang berkuasa.
Di video AFP, Presiden Alpha Conde tampak kusut di sofa yang dikelilingi oleh tentara. Dia menolak menjawab pertanyaan dari salah seorang soal kondisinya teraniaya atau tidak.
Kolonel Mamadi Doumbouya, kepala unit dan pemimpin upaya kudeta, duduk berselimut bendera nasional selama pidato singkat di penyiaran nasional, Radio Television Guinea, dan mengatakan parlemen negara dan konstitusi telah ditangguhkan dan perbatasan ditutup.
BACA JUGA:
- Saudi Gagal Peroleh Dukungan Negara-negara Afrika Terkait Qatar
- Hamas Kecam Uni Afrika terkait Pemberian Status Pengamat ke Israel
“Kami mengambil nasib kami di tangan kami sendiri,” katanya sebagaimana dikutip The Guardian. Lebih lanjut ia mengkritik keadaan negara di bawah presiden berusia 83 tahun itu. “Personalisasi kehidupan politik sudah berakhir. Kami tidak akan lagi mempercayakan politik kepada satu orang, kami akan mempercayakannya kepada rakyat.”
Tetapi pada saat yang sama, kementerian pertahanan mengatakan serangan terhadap istana kepresidenan oleh pasukan pemberontak telah dilumpuhkan, memperdalam rasa kebingungan atas sifat peristiwa itu.
“Pengawal presiden, didukung oleh pasukan pertahanan dan keamanan yang loyal dan republik, menahan ancaman dan mengusir kelompok penyerang,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Operasi keamanan dan penyisiran terus memulihkan ketertiban dan perdamaian.” (ARN)
