Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengadakan percakapan telepon dengan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada hari Selasa (07/09). Ia menekankan perdamaian abadi di Afghanistan hanya akan bisa dicapai lewat pemerintahan inklusif.
Dalam percakapan telepon yang dikutip MNA tersebut Abdollahian menekankan “prinsip kebijakan Republik Islam Iran adalah berdasarkan dialog antara semua kelompok untuk membentuk pemerintahan inklusif di Afghanistan yang mewakili berbagai etnis dan demografis negara.”
Ia menambahkan, “Afghanistan hanya dapat mencapai perdamaian abadi dengan cara ini.”
“Republik Islam Iran menginginkan Afghanistan yang bebas perang dan bebas terorisme,” kata Menteri Luar Negeri, seraya menambahkan “Republik Islam Iran akan menjaga perbatasan dan penyeberangan perbatasannya dengan Afghanistan tetap erbuka untuk melewati situasi saat ini di negara itu dan akan melanjutkan perdagangan.”
BACA JUGA:
- Esmail Qa’ani: AS Berusaha Jebak Iran dengan Krisis Afghanistan
- Taliban Umumkan Susunan Pemerintahan, Beberapa Menteri Buronan FBI dan Disanksi PBB
“Amerika Serikat telah bertanggung jawab atas kekacauan saat ini di Afghanistan selama dua dekade terakhir,” katanya, menambahkan, “Pada saat yang sama, adalah keinginan rakyat Afghanistan yang harus mengakhiri situasi ini.”
Mantan wakil presiden Afghanistan itu pada bagiannya, mengatakan, “Para elit Afghanistan melakukan yang terbaik untuk melewati situasi ini dan tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kehendak rakyat Afghanistan.”
Sambil menghargai sikap dan upaya yang dilakukan oleh Republik Islam Iran, Karzai menekankan, bersama dengan elit dan sesepuh lainnya, mereka berkonsultasi dengan berbagai kelompok, termasuk Taliban, dan meminta Republik Islam Iran untuk memberikan bantuan yang cukup untuk membantu Afghanistan dalam situasi saat ini. (ARN)
