Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengungkapkan data terkini jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak propaganda ISIS. Lebih dari 300 WNI tak diketahui keberadaannya di Suriah.
“Foreign terorist fighter ini berkaitan dengan WNI yang terjebak propaganda ISIS dan mereka telah berangkat bersama istri dan anak. Kalau kami lihat pendataannya berdasarkan kerja sama dengan jaringan intilejen yang ada termasuk ICRC,” kata Komjen Boy Rafli Amar dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR RI, Rabu (15/9/2021).
BACA JUGA:
- Pesawat Rimbun Air Jatuh di Wilayah yang Dikuasai OPM
- Ketua Komisi X DPR Minta Aktivitas Dakwah Mahasiswa Dipantau
“Berada di zona konflik terdata 1.251 orang (di Suriah dan Irak) kemudian data meninggal dunia 111 orang, bertindak sebagai returnis artinya sudah kembali 195 orang, deportan 556 orang. Jadi total ada 2.113 orang,” imbuhnya menjelaskan awal soal WNI terjebak ISIS.
Selain di Suriah dan Irak, ada juga WNI yang terjebak aktivitas terorisme di Filipina. Di negara tetangga ini, lebih 30 yang tercatat terjebak aktivitas terorisme.
“Kemudian di Filipina. Jadi ada juga warga negara yang melakukan aktivitas terjebak aksi terorisme, berada di zona konflik sekitar 13 orang, meninggal dunia 11 orang, sebagai returnis 4 orang, deportan 7 orang, dan (total) 35 orang,” ujarnya.
Sementara itu, di Afghanistan yang kini dikuasai Taliban, ada sekitar 20 lebih WNI yang tercatat. Mereka ada yang dari Suriah dan meninggal.
“Di Afghanistan sendiri berada di zona konflik. Informasinya adalah sekitar 10 orang. Ada di antara mereka relokasi dari Suriah, meninggal dunia 2 orang, sebagai deportan 11 orang, total 23 orang,” ucapnya.
Angka WNI yang cukup mencolok dari pemaparan Boy adalah di Suriah. Lebih dari 300 WNI terjebak propaganda ISIS, sementara puluhan lainnya dipenjara di Suriah.
“Di Suriah sendiri terdapat 529 WNI. Yang tersebar di camp 115 orang, pada penjara 21 orang, perbatasan Turki ada 16 orang dan belum diketahui di mana keberadaan mereka saat ini diperkirakan, berdasarkan informasi yang kami susun, 377 orang,” sebut Boy.
“21 WNI yang berada di penjara tersebut di beberapa titik,” imbuhnya. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
Artikel ini telah tayang di Detik
