Amerika, ARRAHMAHNEWS.COM – Anggota senior Senat AS mengakui bahwa sanksi keras Amerika terhadap Lebanon sebagian besar tidak efektif karena telah menerima bahan bakar yang sangat dibutuhkan dari Iran, yang berada di bawah sanksi berat.
Dalam sebuah posting Twitter pada hari Jumat, Anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat Jim Risch mengatakan, “Lebanon menerima bahan bakar Iran yang disetujui AS, yang diangkut dengan truk oleh Hizbullah melalui Suriah, adalah tanda yang mengecewakan bagi masa depan pertanggungjawaban dan demokrasi Lebanon.”
BACA JUGA:
- Pentagon Akui Bunuh Anak-anak dalam Serangan Drone di Kabul
- Saree Umumkan Rincian Operasi Militer Terbaru di Yaman
“Sanksi AS harus berarti sesuatu. Miris melihat kasus ini. Tidak menjelaskannya,” senator Amerika menambahkan, yang menyiratkan bahwa ekspor bahan bakar Iran ke Lebanon menunjukkan kegagalan AS dalam kebijakan sanksinya terhadap kedua negara.
#Lebanon’s receipt of U.S.-sanctioned #Iranian fuel, trucked-in by #Hezbollah through #Syria, is a disappointing sign for the future of Lebanon’s accountability and democracy.
U.S. sanctions must mean something. It’s unnerving to see this admin. not make that clear. https://t.co/XUlDLrGCZF— Senate Foreign Relations Committee Ranking Member (@SenateForeign) September 16, 2021
Lebanon menghadapi krisis ekonomi yang melumpuhkan karena kekurangan bahan bakar yang memaksa bisnis dan kantor-kantor pemerintah tutup, serta mengancam sektor-sektor vital negara itu.
Hizbullah menyatakan bahwa mereka telah mematahkan “pengepungan Amerika.”
Awal pekan ini, Nasrallah mengatakan pengiriman bahan bakar Iran akan didistribusikan secara gratis ke institusi tertentu, termasuk rumah sakit negara, panti jompo, panti asuhan, dan Palang Merah. (ARN)
Sumber: PressTV
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
